Sabtu, 15 Agustus 2009

Bebek Bengil, Bebek Renyah ala Ubud

Dalam bahasa Bali, bebek bengil berarti bebek dekil basah kuyup tersiram air lumpur. Bebek macam itu sama sekali tak menarik untuk didekati. Tapi berbeda dengan bebek bengil di jalan Hanoman, Padang Tegal, Ubud. Yang ini justru dicari banyak orang. Soalnya, bebek bengil di restoran yang juga bernama "Bebek Bengil" ini adalah hidangan bebek goreng yang sangat renyah. Rasanya gurih dan lezat!

Di restoran yang
sangat bangga menerjemahkan namanya dengan “Dirty Duck” ini, bebek goreng yang disajikan memang benar-benar terasa seperti krupuk. Tak terlihat lelehan minyak sebagaimana banyak terjadi pada sajian bebek goreng kebanyakan. Tak terembus juga aroma amis sebagaimana olahan-olahab bebek pada umumnya. Seporsi menu “bebek bengil” terdiri dari sepotong daging bebek goreng, sepinggan sambal matah, sepinggan sambal terasi, sayur urap dan sepiring nasi. Kalau ingin variasi yang berbeda, kamu bisa mengganti nasi dengan kentang goreng dan sayur urap dengan salad.

Makan di restoran ini sangat menyenangkan. Kamu bisa memilih makan di kursi atau lesehan di bale bengong (sejenis saung di Sunda atau bruga di Lombok) yang terdapat di pinggir persawahan. Dari hamparan persawahan itu angin segar berembus yang membuat selera makanmu semakin mantap.

Selain bebek goreng, di restoran ini tersedia pula banyak jenis makanan khas Bali yang dijamin halal bagi kamu yang Muslim. Harganya? Sepadan dengan suasana yang kamu nikmati. Untuk seporsi “bebek bengil”, kamu harus merogoh kocek sebanyak Rp 63 ribu.

Karena letaknya di pinggir jalan utama yang tak terlalu lebar, kamu akan kesulitan memarkirkan mobil. Tapi jangan khawatir, restoran ini menyediakan layanan free service valet parking yang membuatmu tak pusing dengan urusan parkir-memarkir yang kerap membuat senewen di saat-saat perut sedang lapar.






◄ Newer Post Older Post ►