Senin, 28 September 2009

Tips Hindari Rabies

Berkaitan dengan merebaknya kasus rabies di beberapa wilayah di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr. Nyoman Sutedja menyerukan kepada pemilik anjing di Bali untuk memvaksin anjing peliharaannya dan tidak membiarkan mereka berkeliaran. Kepada masyarakat luas termasuk wisatawan, Sutedja juga menyampaikan beberapa kiat menghindari bahaya rabies. Kiat-kiat tersebut adalah:

  1. Menghindari gigitan anjing dengan menjauhi anjing liar.
  2. Jika terlanjur tergigit, segera cuci luka gigitan dengan sabun di bawah kucuran air mengalir selama
  3. 10-15 menit. Mencuci luka gigitan dengan sabun bisa menghilangkan 92 persen virus rabies karena dinding virus yang terbuat dari lemak rusak oleh sabun.
  4. Setelah dicuci, segera pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mendapat vaksin untuk pembentukan antibody.


Hal penting lain yang juga harus dilakukan adalah jangan langsung membunuh anjing yang mengigit. Usahakan untuk menangkap anjing tersebut dan mengurung tau mengikatnya untuk memastikan apakah anjing tersebut menderita rabies atau tidak. Jika anjing mati dalam rentang kira-kira 10 hari setelah mengigit, dipastikan anjing tersebut tertular rabies.

Sementara itu, berkaitan dengan sempat langkanya ketersediaan vaksin antirabies (VAR) di seluruh rabies centre di Bali, Suedja bertindak cepat dengan mendatangkan vaksin tersebut dari Jakarta. Sabtu (26/9) lalu, Departemen Kesehatan RI telah memasok 1000 VAR untuk dibagikan kepada seluruh rabies centre yang ada di Bali juga untuk rumah sakit dan puskesmas yang ada di Gianyar.

Vaksin-vaksin tersebut akan dibagi secara merata untuk mengoptimalkan seluruh rabies centre yang ada di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di RS Sanglah.
◄ Newer Post Older Post ►