Sekilas Islam di Bali
Agama Islam masuk ke Bali sudah terjadi pada abad XIV, yakni pada zaman kekuasaan Raja Dalem Waturenggong (1480-1550). Peristiwa tersebut terjadi ketika Dalem Waturenggong berkunjung ke Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Saat kembali ke Bali, beliau diiringkan oleh 40 orang pengawal beragama Islam. Ke-40 pengawal tersebut kemudian diijinkan menetap di Bali, bertugas sebagai abdi kerajaan Gelgel (Klungkung bagian Selatan). Mereka dianugerahi pemukiman dan membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Gelgel. Itulah masjid pertama di Bali.
Islam juga masuk ke Bali lewat Pulau Serangan pada awal Abad XVII. Pada saat itu para Ulama dan saudagar Islam serta Laskar Bugis merapat menggunakan perahu Pinisi. Kedatangan saudagar dan Ulama Bugis disambut hangat oleh Raja Puri Pemecutan, Badung, yang berkuasa saat itu. Pada saat itu, para raja di Bali teribat dalam konflik internal yang sengaja dikondisikan oleh pemerintah kolonial Balanda. Ikatan historis antara Kampung Islam Bugis Pulau Serangan dengan kerajaan Pemecutan Badung tetap kuat hingga kini.
Catatan sejarah lain masuknya Islam ke Bali yakni saat Raja Karangasem, Anak Agung Ketut Karangasem menyerang Pulau Lombok sekitar tahun 1690. Dalam penyerangan tersebut, Raja Karangasem berhasil menaklukkan kerajaan Pejanggik dan menguasai sebagian wilayah Kerajaan Mataram atas jasa Pangeran Dadu Ratu Mas Pakel, putra Raja Mataram. Sebagai tanda jasa Pangeran Dadu Ratu Mas Pakel beserta pengikutnya yang beragama Islam diberi tempat terhormat di Karangasem. Ketika meninggal, jasad Sang Pangeran dimakamkan di di Istana Taman Ujung. Komunitas inilah yang menjadi cikal-bakal kampong-kampung Islam di wilayah Karangasem.
Apalagi, beberapa dekade kemudian datang Sunan Mas Prapen (cucu Sunan Giri) mendirikan Masjid Ampel, sekitar 500 meter dari Puri Karangasem. Masjid tersebut dibangun di atas tanah seluas 4.500 meter persegi pemberian Raja Karangasem. Arsitektur Masjid Ampel Karangasem serupa dengan Masjid Ampel, Gresik Jawa Timur yang memiliki empat pilar sebagai 'soko guru' yang menopang atap bersusun dua. Pada sisi-sisi masjid terdapat tiga pintu masuk terbuat dari kayu. Di dalam masjid terdapat 12 pila-pilar pendukung pilar utama (soko guru).
Komunitas muslim lainnya di Bali tersebar di Banjar Saren Jawa, Desa Budakeling, Kabupaten Karangasem, Kepaon, Serangan (Kota Denpasar), Pegayaman (Buleleng) dan Loloan (Jembrana) dengan latar belakang dan riwayatnya masing-masing. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Haji Ahmad Hassan Ali, mereka berasal dari sejumlah daerah di Nusantara antara lain Jawa, Madura, Lombok dan Bugis.
Akultutasi unsur Islam-Hindu yang terjadi ratusan tahun silam memunculkan ciri khas tersendiri, unik dan menarik. Sejumlah masjid yang ada di Bali menunjukkan perkawinan arsitektur Bali dan Arab.
Kalau kamu seorang Muslim yang hendak berwisata ke Bali, kamu bisa juga melakukan wisata masjid di Bali. Atau, setidaknya, kamu bisa berwisata sembari tetap bisa beribadah di masjid-masjid.
KABUPATEN JEMBRANA
Masjid B. Qodun
Jl Gn Puncak Jaya 17, Negara
KABUPATEN TABANAN
Masjid Agung Tabanan
Jl Kamboja, Tabanan
Masjid Misykatul Huda
Desa Bajera, Kec. Selemadeg, Tabanan
KOTA DENPASAR
Masjid Agung Sudirman
Jl. Sudirman, Denpasar
Masjid An-nur
Jl. Teuku Umar, Denpasar
Masjid Darussalam
Jl. HOS Cokroaminoto No. 155 Ubung - Denpasar
Masjid At-Taufiq
Br Tohpati Asrama Brimob, Denpasar
Masjid Al-Hikmah
Jl Soka 18, Denpasar
Masjid Raya Ukhuwah
Jl Kalimantan 19, Denpasar
Musholla Ubung
Terminal Ubung, Denpasar
KABUPATEN BADUNG
Masjid Ar-Rahmat
Jl. Raya Kuta
Masjid Al-Mujahidin
Jl. Raya Kuta, Gg. Rai Yasa, Kuta.
(Sekitar 50 meter di sebelah Hotel Ratna dan Hotel Puri Dibia atau Supermarket Supernova).
Masjid Asasut Taqwa
Kampung Bugis
Jl. I Gusti Ngurah Rai, Tuban
(Sekitar 20 m setelah melewati lampu lalu-lintas di pertigaan Bandara, Kuta dan Nusa Dua).
Masjid Al Ikhlas
Jl. Baucau, Komplek Bandara Ngurah Rai
(Di tengah-tengah kompleks perumahan karyawan Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai, berdekatan dengan Hotel Patra).
Masjid Minhajul Athfal
Jl. Kediri, Tuban
(Di dalam komplek perumahan angkatan darat. Mudah terjangkau dari gerbang pintu keluar Bandara Ngurah Rai ke arah jalan Kartika Plaza).
Masjid Nurul Huda
Jl. Bandara Ngurah Rai, Tuban
(Di sebelah utara landasan pacu, dekat dengan patung Kuda di desa Tuban)
Masjid Baitut Taubah
Jl. Raya Bandara Ngurah Rai
(50 meter sebelum pintu masuk bandara, di sebelah kiri jalan)
Masjid Al Amin
Jl. Raya Tuban, Kompi Senapan A Yonif 900
(Di antara perbatasan desa Tuban dan desa Kuta)
Kawasan Nusa Dua
Masjid Agung Ibnu Batutah
Di pinggir jalan raya dari arah Nusa Dua menuju Uluwatu, sebelum Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Pembangunan masjid ini dilakukan oleh Bali Tourism Development Center (BTDC) bersebelahan dengan tempat ibadah umat Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha.
Musholla Al Hidayah
Jl. Goa Gong No. 5, Banjar Santhi Karya, Ungasan
Masjid Al Fattah
Taman Griya, Jimbaran - Nusa Dua
(bersebelahan dengan toko Berkat dan Supermarket Pepito)
KABUPATEN BULELENG
Masjid Agung Jamik
Jl Imam Bonjol 65, Singaraja
Masjid Taufiq
Jl. Udayana, Singaraja
KABUPATEN GIANYAR
Masjid Agung Al Ala
Jl Kesatrian 16, Gianyar
Masjid Blah Batuh
Desa Sumabaung, Gianyar
Masjid Jami
Ubud
KABUPATEN KLUNGKUNG
KABUPATEN BANGLI
Masjid Jami
Pusat Kota Bangli
KABUPATEN KARANGASEM
Masjid Baitulrahman
Jl. Diponegoro, Karangasem
Masjid Kecicang
Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Masjid Jami An-Nur
di Kota Amlapura Karangasem
Masjid Agung Subagan
Desa Subagan, Karang Asem