Sebentar lagi berwisata di Bali terasa lebih nyaman dengan adanya sistem transportasi baru yang mengubungkan beberapa kabupaten dengan satu layanan kendaraan umum, yakni “Trans Sarbagita”. “Sarbagita” merupakan singkatan dari nama-kota-kota yang dihubungkan oleh angkutan baru tersebut yaitu Denpasar, Badung, Ginyar, dan Tabanan. Ini merupakan solusi mengatasi kemacetan di Denpasar dan sekitarnya yang membuat perjalanan berwisata menjadi sangat terganggu.
Sebagai fasilitas pelengkap sistem transportasi baru tersebut, kini telah mulai dipersiapkan halte, rambu dan marka jalan. Proyek gabungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali ini telah dirancang sejak 2009. Rencananya, akan melayani 17 trayek utama yang berbasis bandara, wisata dan komuter.
Trayek awal yang disiapkan adalah Batubulan-Nusa Dua, Batubulan-Bandara Ngurah Rai dan Puputan Badung-Garuda Wisnu Kencana. Trayek ini akan dilayani dengan 50 bus, dan total akan ada 56 halte di seluruh trayek.
Dalam operasionalnya, Pemerintah menggandeng para sopir angkutan umum yang akan dihapuskan begitu Trans Sarbagita beroperasi. Nantinya, agkutan-angkutan umum tersebut akan diberdayakan sebagai feeder di trayek cabang dan ranting yang mengangkut penumpang dari perumahan hingga ke halte dan sebaliknya .
Menurut Kepala Dinas Provinsi Bali, I Made Santha, Pemerintah akan menyubsidi Trans Sarbagita sehingga tarif angkutan tersebut akan murah.
“Sekitar Rp 3.500, jauh-dekat,” paparnya.
Jika tidak ada halangan, imbuh Santha, angkutan ini sudah beroperasi pada November 2010. Bus-bus tersebut akan beroperasi selama 10-18 jam dalam sehari.
Jadi, para bag packers akan lebih leluasa menikati wisata di Bali tanpa harus pusing dengan penyewaan kendaraan, karena angkutan umum saat ini langka dan mahal.