Hari pertama libur Lebaran, sebagian pulau Bali tampak lengang. Maklum, ratusan ribu penduduk Bali adalah penduduk pendatang pemeluk agama Islam. Mereka berdomisili di Bali untuk bekerja di berbagai sektor, terutama di sektor informal seperti pedagang, buruh bangunan, buruh tani, pemulung, pelayan toko, dan banyak lagi. Ribuan lainya bekerja sebagai pegawai negeri, aparat keamanan, dan profesional. Dan, pada hari idul Fitri sebagian besar dari mereka pulang kampung untuk merayakannya. Itulah yang menyebabkan Bali menjadi lengang saat lebaran tiba seperti yang terlihat pada hari Jumat (10/9) kemarin.
Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, toko-toko di kawasan Kuta, Legian, Seminyak, Tuban dan Denpasar sudah tak beroperasi sejak H-3 Lebaran. Di pintu, mereka menempelkan tulisan bahwa mereka akan beroperasi kembali tiga hari setelah Lebaran.
Namun, tak semua pendatang Muslim itu mudik untuk merayakan Lebaran. Ada juga sebagian yang merayakannya di Bali. Mereka berlebaran (bertakbir dan shalat Ied) bersama para pemeluk Muslim yang sudah menetap di Bali secara turun-temurun.
Berbeda dengan para pendatang yang meninggalkan Bali saat libur Lebaran, ribuan wisatawan dari berbagai kota besar di Indonesia justru menyerbu Bali pada hari-hari itu. Cuti bersama yang cukup panjang mendorong mereka untuk berlibur di Bali bersama keluarga. Banyaknya pelancong yang berbondong ke Bali itu membuat kamar-kamar hotel dan kursi-kursi pesawat seluruh maskapai yang menuju Bali, ludas terjual. Saking banyaknya pesanan, harga tiket pesawat ke Bali melesat hingga dua kali lipat. Harga tiket ekonomiyang pada hari biasa berkisar antara Rp500-700 ribu, pada masa libur Lebaran ini melonjak menjadi Rp1,2-1,4 juta.
Hotel-hotel di kawasan Kuta, Legian, Seminyak, dan Sanur, terutama yang menyediakan paket khusus lebaran, juga terisi penuh. Paket-paket yang dirancang bersama biro perjalanan wisata itu berupa layanan liburan selama empat hari tiga malam. Acaranya seputar nonton barong, wisata ke Kintamani, Tampak Siring, Goa Gajah, Ubud, Taman Ayun, Bedugul, Alas Kedaton, Tanah Lot, dan Shopping. Harga per paket per orang berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp910 ribu per pax.
Karena ramainya kunjungan, meski toko-toko pada tutup, jalan-jalan di kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya pun menjadi macat.