Sejarah asal-usul berdirinya Kota Tanjungpinang yakni Kota Piring, yang berada di Kelurahan Melayu Kota Piring saat ini memprihatinkan. Situs sejarah yang mana di sana dulunya terdapat istana kota piring yang didirikan oleh Raja Haji Fisabilillah, kini tidak lagi menunjukan adanya sebuah sejarah yang besar. Karena situs-situs berupa reruntuhan istana itu sebahagian besar telah diruntuhkan oleh warga.
Bahkan saat ini di Pulau Biram Dewa di mana pernah berdiri istana itu, telah berdiri puluhan rumah warga. Padahal di sana terdapat papan pengumuman dari dinas kebudayaan dan pariwisata yang mengatakan kawasan itu merupakan kawasan situs sejarah dan benda-benda reruntuhan itu merupakan bagian dari benda cagar budaya.
Kondisi tentu sangat memprihatinkan, sebuah situs yang merupakan simbol sejarah berdirinya sebuah kota yang saat ini sudah berusia 223 tahun, ternyata terabaikan.
Padahal setiap tahun hari jadi kota ini selalu diperingati dengan berbagai macam kegiatan, namun simbol kebesaran sejarahnya sendiri tidak diperhatikan.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada disbudpar Tanjungpinang, salah seorang pihak yang terkait untuk masalah ini mengatakan tidak bisa memberikan komentar banyak.
Narasumber yang enggan ditulis namanya itu mengatakan, pihaknya telah berupa mengusulkan agar kawasan itu bisa dibebaskan dari warga, dengan cara mengganti rugi rumah warag yang sudah berdiri dan kemudian membuat replika dari istana kota piring itu.
Namun kenyataannya usulan itu tidak ditanggapi oleh wakil rakyat yang ada di DPRD Tanjungpinang. Alasannya hal itu tidak mendatangkan pendapatan bagi kota ini.
" Jika ada yang menanggapi serius mungkin hanya beberapa orang, namun yang lainnya tidak, sehingga program ini tidak berjalan," sesalnya
Sumber: www.batamtoday.com