Hari raya ini jatuh pada purwaning tilem sasih kepitu, atau sehari menjelan bulan mati ke-tujuh.
Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan pada hari tersebut adalah melakukan persembahyangan sebagai pembukan hari (selesai tepat pukul 06.00), lalu dilanjutkan dengan monabrata (puasa berbicara), upawasa (puasa makan dan minum) dan mejagra (puasa tidur).
Monabrata dilaksanakan selama 12 jam (06.00 - 18.00), upawasa selama 24 jam (06.00 - 06.00 keesokan harinya), sedangkan mejagra dilakukan selama 36 jam (06.00 - 18.00 keesokan harinya). Setiap akhir dari setiap jenis puasa tersebut dilaksanakan satu persembahyangan sebagai penutupnya.
Inti dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan ini adalah untuk melatih dan peningkatan kualitas rohani..