Di Bali, pusat cinderamata perak tersebut berada di kawasan desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Jaraknya, sekitar 11 kilometer dari Kuta. Di kawasan tersebut terdapat ratusan pengrajin perak dan puluhan artshop berjejer di sepanjang jalan utama yang menghubungkan kota Denpasar dengan Gianyar.
Di artshop-artshop itu berbagai desain perak yang cantik dipajang pada belasan bahkan puluhan rak kaca. Panjang rata-rata rak tersebut sekitar 10 meter dengan tinggi sekitar 120 centimeter. Di beberapa art shop, etalase kaca tersebut tidak diletakkan di dalam melainkan di luar sehingga par wisatawan yang lewat dapat melihat koleksi yang ada di dalamnya.
Selain beragam perhiasan, cindera mata dari perak tersebut dapat berupa peralatan makan seperti sendok, garpu, piring, bokor, cangkir, gelas, dan sebagainya. ada juga pajangan dinding seperti keris, miniatur perahu, kipas, dan banyak lagi.
Jika kebetulan lewat, jangan canggung. Masuk saja.Tak masalah jika kamu hanya melihat-lihat saja. Para penjaga art shop yang biasanya berpakaian Bali akan menemani kamu melihat-lihat koleksi mereka yang terpajang di setiap rak. Kamu tak harus membelinya setelah itu.
Harga kerajinan perak itu bervariasi sesuai dengan besarnya barang, kerumitan disain, dan ekslusivitasnya. Ada yang berharga puluhan ribu rupiah, ada juga yang hingga Rp 20 juta. Namun, sebagian besar artshop ini memasang harga koleksinya dalam US dollar.Harga itu tertera pada secarik label yang ditempel atau digantungkan pada setiap cinderamata. Yang menarik, masih ada kesempatan tawar menawar. Jadi, kalau kamu pandai menawar, kamu akan mendapatkan barang dengan harga separuh dari harga yang tertera di labelnya.
Di artshop-arsthop itu, selain belanja, kamu juga bisa melihat-lihat proses pembuatan kerajinan tersebut.