Kelengangan bukan hanya terjadi pada saat Idul Fitri, melainkan sudah terjadi dua hari sebelumnya. Bahkan, ada beberapa toko yang sudah tutup empat hari sebelumnya.
Bagi toko-toko yang masih buka, suasana seperti itu terasa kurang nyaman. Soalnya, kedatangan turis pun ikut surut. "Turis-turis jadi ndak ada yang datang. MUngkin mereka merasa suasananya jadi ndak menarik kalau sepi," ucap Kadek Warni, penjaga toko aksesoris di jalan Arjuna, Legian.
Menurut Kadek, biasanya suasana seperti ini akan berlangsung hingga dua hari setelah Lebaran. Setelah itu, suasana akan marak kembali.
Namun kelengangan itu tak terjadi di kawasan Kuta, Dreamland dan Uluwatu. Ketiga kawasan tersebut penuh sesak oleh pelancong. Kalau di kawasan Kuta sesak oleh pelancong mancanegara, di kawasan Uluwatu dan Dreamland sesak oleh pelancong domestik. Karena sebagian besar dari pelancong tersebut menginap di Kuta, maka pada jam-jam setelah matahari terbenam, hampir seluruh ruas jalan kawasan tersebut macet berat. Di ruas-ruas jalan menuju Kuta, antrean mobil para pelancong merayap hingga hampir satu kilometer panjangnya. (abe/jjb)