Pelaku hipnotis yang merugikan warga Swiss, Foehr Elmar (69), terendus jajaran Kepolisian Sektor Kuta. Penyelidikan di bawah komando langsung Kepala Kepolisian Sektor Kuta, AKP I Gede Ganefo, SH, MH, berhasil mengidentifikasi pelaku hipnotis tersebut. Dugaan sementara pelaku berjumlah dua orang dan berkewarganegaraan asing. Identitas satu pelaku sudah terungkap, yakni Maria (35) asal Filipina. Sementara pelaku lainnya masih belum diketahui.
Adalah rekaman kamera (Close Circuit Television) CCTV yang terdapat di tempat kejadian yang menjadi petunjuk penting pengungkapan identitas pelaku. Dari hasil rekaman kamera CCTV, terlihat jumlah pelaku, mobil yang digunakan, serta aktivitas kejahatan yang dilakukannya.
Berdasarkan laporan, secara kronologis aksi kejahatan hipnotis yang terjadi pada Selasa (14/9) lalu itu bermula dari ketika Elmar tengah berdiri di depan Hotel Kartika Plaza, Jalan Kartika Plaza, Kuta. Pada saat itu seorang perempuan menghampirinya dan memperkenalkan diri. Dalam waktu singkat keduanya langsung akrab. Kemudian, perempuan yang belakangan diketahui bernama Maria dan berkebangsaan Filipina itu, mengajak Elmar keliling-keliling mengendarai mobil Daihatsu Terios yang dibawa Maria.
Diduga, pada saat itu Elmar sudah terhipnotis oleh Maria. Semua perintah Maria dituruti Elmar. Mula-mula Elmar menuruti ajakan Maria untuk berjudi di sebuah lokasi di Kuta. Ketika Elmar kalah, Maria meminta Elmar untuk mengambil uang di ATM nya. Elmar menurut. Di sebuah ATM di Pepito Kuta, dia mencairkan uang sebesar Rp42,9 juta.
Setelah uang di tangan, Elmar dan Maria bukan kembali ke tempat judi, melainkan ke sebuah toko ponsel, juga di Kawasan Kuta. Di toko tersebut Maria meminta Elmar membelikannya empat buah Blackberry tipe Onyx dan dua buah Blackberry tipe Gemini. Setelah transaksi jual beli usai, keduanya berpisah. Elmar kembali ke hotel tempatnya menginap, sedangkan Maria pergi entah ke mana. Setiba di hotel, barulah Elmar sadar bahwa dirinya telah diperdaya.
Kini, Maria yang oleh pihak kepolisan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) itu telah menghilang dari Bali. Kuat dugaan ia meninggalkan Bali melalui jalur pelabuhan.
Tulisan terkait:
Dua Turis Dihipnotis di Kuta
Menghindari Kejahatan Hipnotis di Tempat Wisata