Kamis, 24 Februari 2011

Cerita di Balik Tampilnya Pelopor Heavy Metal, Iron Maiden, di Bali (3)

Oleh : Hari Puspita

Setelah melaui berbagai pembicaraan di antara personal band yang selalu tampil konsisten di jalur musik metal ini, akhinya mereka memutuskan untuk tampil dengan formasi legendarisnya pada tour show mereka kali ini. Termasuk ketika tampil di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali. Formasi itu adalah Steve Harris (bas),Dave Murray (gitar), Adrian Smith (gitar),Janick Gers (gitar), Nicko Mc Brain (drum) dan vokalis nan atraktif, Bruce Dickinson. Tentu ini bisa dibilang formasi klasik Iron Maiden, meski bukan formasi pertama mereka, seusai terbentuk tahun 1975 di Leyton, London Timur, Inggris.

Formasi ini juga formasi yang khas. Bagaimana tidak? Kali ini Maiden tampil dengan tiga orang jago gitar sekaligus. Dan, meski sudah terbilang gaek, mereka tetap dengan rambut gondrongnya. Lengkap dengan penampilannya yang atraktif,liar, di panggung.

Karena sebelumnya, beberapa personel sempat keluar. Seperti misalnya gitaris Adrian Smith, sempat keluar tahun 1990, sejak bergabung tahun 1980. Tapi, tahun 1999 balik lagi gabung. Sang vokalis, Bruce Dickinson juga sempat angkat kaki,bersolo karir dan digantikan Blaze Bailey (album The X Factor). Tapi, Bruce balik lagi tahun 1999.

Untuk gitaris, beberapa nama selain Murray, Gers, Smith, juga ada beberapa yang sempat keluar masuk, sebelum band ini mendapat sound yang diinginkan. Seperti pada posisi gitar, sempat dihuni Tony Parsons,David Sullivan (1975), Terry Rance (1975-1976). Gitaris Paul Cairns juga sempat bergabung pada tahun 1979.

Ada lagi gitaris Dennis Stratton yang keluar tahun 1980. Untuk drum, sebelum Nicko Mc Brain juga sempat keluar masuk Doug Samson dan Clive Burr.

Sedangkan urusan vokal, sebelum Bruce Dickonson, posisinya sempat dipercayakan kepada sejumlah nama. Seperti Paul Day, Dennis Wilcox dan Paul D Anno (1975-1981). Paul D Anno, vokalis bersuara agak serak, nan atraktif, berdarah Italia, yang lebih beraksen punk berikut kostumnya. Bersamanya sempat menelorkan nomor klasik Iron Maiden, Phantom of The Opera, yang oleh sebagian kritisi dinilai sebagai magnum opus, mahakarya band metal ini.

Bruce baru masuk akhir tahun 1981, pasca album Iron Maiden (1980) dan Killers (1981), dan sempat keluar untuk bersolo karir tahun 1993. Sebelum akhirnya balik lagi ke line up yang ideal tahun 1999, setelah Blaze Bailey yang sempat menggantikannya angkat kaki.

Jadi, meski terbentuk tahun 1975, tapi sound grup musik ini baru terbentuk tahun 1980-an, di saat Steve Harris, David Murray dan Adrian Smith dalam visi musikal yang berkarakter, gaya khas mereka. Masa indah pencapaian karya mereka adalah album Powerslave, 9 September 1984. Dengan lagu yang sangat diakrabi para Troopers lintas generasi, seperti 2 Minutes to Midnight, Aces High. Dan satu lagu berdurasi 13 menit, yang terinspirasi puisi Samuel Taylor Coleridge, Rime of The Ancient Mariner.

Meski diwarnai gonta-ganti personel, mereka kini telah menghasilkan 31 album. Berupa 15 album studio. Selebihnya, 5 album kompilasi, 7 album live, 4 album mini. Dengan rekor total penjualan seluruh album di seluruh dunia yang fantastis, sebanyak 85 juta keping, lebih.

“Yang tampil dalam The Final Frontier World Tour 2011 ini formasi lengkap. Soalnya gitarisnya full, tiga orang. Murray,Smith, Gers. Ini formasi ideal, menurut saya. Jarang, band setua mereka dengan formasi utuh,” papar Tommy Pratama, perihal formasi Maiden yang merupakan personel era 1980-an ini.

Menurut jadwal, penampilannya di Indonesia kali ini diawali dari stadion Gelora Bung Karno (GBK)Senayan Jakarta, pada 17 Feberuari 2011 mendatang. Baru kemudian Bruce Dickinson, Dave Murray, Janick Gers, Adrian Smith, Steve Harris, dan Nicko McBrain akan tampil di Bali, 20 Februari 2011, di Lotus Pond, GWK, Jimbaran. Sebelumnya, sejumlah tur harus dituntaskan. Seperti di Moskow, dihelat pada pada 11 Februari dan Singapore Indoor Stadium, Singapura, pada 15 Oktober.

Seperti diutarakan Tommy, dedengkot Iron Maiden, Steve Harris pun sudah tak sabar untuk bisa tampil di Bali dan Jakarta. Harris menyebut Indonesia sebagai negara yang merupakan bagian wilayah terindah dunia. Mereka sangat ingin tampil karena punya banyak penggemar setia di Indonesia.

Sebagai gambaran, seperti diutarakan Tommy, Sam Iman, ketua fans Iron Maiden, “Indonesia Troopers”, yang ikut puas atas bakal tampilnya Iron Maiden di Indonesia. Tapi, di balik itu semua tentu butuh persiapan matang dan kerja profesional.

Bruce Dickinson juga akan jadi pilot sendiri untuk pesawat Boeing 757, yang mereka juluki Ed Force One. Mereka juga menyiapkan sejumlah peranti sendiri, macam rigging stage, monitor speaker, kontrol mixer, yang beratnya sekitar 10-12 ton dan 60-an crew. Dengan kekuatan listrik 350.000 watt. Coba, bayangkan seperti apa dahsyatnya?

*Tulisan ini sempat dimuat di Harian Radar Bali (Grup Jawa Pos)
◄ Newer Post Older Post ►