Sudah memasuki lima tahun sejak virus DNSChanger menjangkiti komputer di berbagai penjuru dunia. Virus ini menyerang server DNS yang menghubungkan Anda ketika menjelajah internet.
Serangan jangka panjang ini akan mengembalikan dunia pada era kegelapan tanpa koneksi internet. Selama ini upaya melindungi komputer Anda agar bisa terkoneksi sudah dilakukan. Tapi, upaya ini akan berakhir pada 9 Juli 2012.
Akibatnya, dunia akan menghadapi “kiamat” dunia maya. Komputer Anda tidak akan bisa terhubung dengan internet.
Bayangkan hidup kembali ke masa lalu. Tidak bisa mencari jawaban di mesin pencari Google. Dunia tanpa konektivitas Facebook dan Twitter. Anda juga tidak akan bisa melakukan chatting atau bertukar pesan teks. Kembali lagi berkirim surat, bukan e-mail. Semua kembali ke situasi dunia tanpa koneksi internet.
Pekerjaan kantor akan menumpuk. Banyak komunikasi yang biasa dilakukan online tiba-tiba terhenti. Komputer Anda hanya bisa untuk mengetik saja. Inilah gambaran “kiamat” dunia maya.
Apakah yang diserang virus ini hingga bisa membunuh internet? Virus DNSChanger menyerang server DNS. Domain Name System (DNS) merupakan layanan internet yang dapat melakukan konversi domain internet dari numerik menjadi nama yang mudah diingat.
Alamat domain numerik akan diubah menjadi berbasis teks oleh server DNS. Misalnya, ketika Anda mengetik http://www.viva.co.id, alamat domain 123.456.789 akan dialihkan server DNS menjadi laman VIVAnews yang biasa Anda buka. Anda akan melihat alamat domainnya dalam bentuk teks (viva.co.id) yang Anda ketik tadi.
Tanpa DNS dan server DNS yang dioperasikan oleh penyedia jasa internet, komputer Anda tidak akan bisa membuka situs hingga mengirim e-mail. Tepatnya, tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan internet.
Virus DNSChanger merupakan jenis malware Trojan horse dengan berbagai varian. Virus ini dikembangkan menjadi varian yang dikenal dengan nama TDSS, Alureon, TidServ, dan TDL4. Malware ini juga punya nama lain RSPlug, Puper, dan Jahlav.
Komputer yang terinfeksi akan mengalami perubahan dalam pengaturan DNS. Ketika berselancar di dunia maya, Anda akan diarahkan melalui server yang bertujuan jahat. Proses pengalihan ini akan menunjukkan Anda iklan palsu. Anda akan diarahkan dari situs resmi yang Anda tuju ke situs berbahaya yang dibuat para penjahat virus DNSChanger.
Virus DNSChanger mengubah Sistem Nama Domain tanpa seizin Anda. DNS ini diibaratkan seperti buku telepon internet yang dilengkapi peta navigasi. DNS menghubungkan URL seperti VIVAnews ke alamat protokol internet (IP).
DNSChanger mengalihkan hasil pencarian dan URL yang Anda ketik. Anda diajak menuju ke situs yang dirancang untuk menampilkan iklan yang mengajak Anda memasuki situs berbahaya. Situs bayangan ini ditujukan untuk mengambil informasi login Anda.
Sebagai contoh, ketika pengguna yang terinfeksi mencari iTunes Apple, browser malah membawa mereka ke www.idownload-store-music.com. Situs ini berpura-pura menjual piranti lunak Apple.
Selain mengalihkan browser ke alamat palsu, malware ini juga mencegah komputer yang terinfeksi untuk mengunduh pembaruan keamanan sistem dan antivirus. Ini mencegah program antivirus untuk mendeteksi malware ini dan menghentikannya. Ketika pengguna mencoba mengakses pembaruan piranti lunak, ada pesan pop up yang menyatakan situs sedang tidak bisa diakses.
Serangan jangka panjang ini akan mengembalikan dunia pada era kegelapan tanpa koneksi internet. Selama ini upaya melindungi komputer Anda agar bisa terkoneksi sudah dilakukan. Tapi, upaya ini akan berakhir pada 9 Juli 2012.
Akibatnya, dunia akan menghadapi “kiamat” dunia maya. Komputer Anda tidak akan bisa terhubung dengan internet.
Bayangkan hidup kembali ke masa lalu. Tidak bisa mencari jawaban di mesin pencari Google. Dunia tanpa konektivitas Facebook dan Twitter. Anda juga tidak akan bisa melakukan chatting atau bertukar pesan teks. Kembali lagi berkirim surat, bukan e-mail. Semua kembali ke situasi dunia tanpa koneksi internet.
Pekerjaan kantor akan menumpuk. Banyak komunikasi yang biasa dilakukan online tiba-tiba terhenti. Komputer Anda hanya bisa untuk mengetik saja. Inilah gambaran “kiamat” dunia maya.
Apakah yang diserang virus ini hingga bisa membunuh internet? Virus DNSChanger menyerang server DNS. Domain Name System (DNS) merupakan layanan internet yang dapat melakukan konversi domain internet dari numerik menjadi nama yang mudah diingat.
Alamat domain numerik akan diubah menjadi berbasis teks oleh server DNS. Misalnya, ketika Anda mengetik http://www.viva.co.id, alamat domain 123.456.789 akan dialihkan server DNS menjadi laman VIVAnews yang biasa Anda buka. Anda akan melihat alamat domainnya dalam bentuk teks (viva.co.id) yang Anda ketik tadi.
Tanpa DNS dan server DNS yang dioperasikan oleh penyedia jasa internet, komputer Anda tidak akan bisa membuka situs hingga mengirim e-mail. Tepatnya, tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan internet.
Virus DNSChanger merupakan jenis malware Trojan horse dengan berbagai varian. Virus ini dikembangkan menjadi varian yang dikenal dengan nama TDSS, Alureon, TidServ, dan TDL4. Malware ini juga punya nama lain RSPlug, Puper, dan Jahlav.
Komputer yang terinfeksi akan mengalami perubahan dalam pengaturan DNS. Ketika berselancar di dunia maya, Anda akan diarahkan melalui server yang bertujuan jahat. Proses pengalihan ini akan menunjukkan Anda iklan palsu. Anda akan diarahkan dari situs resmi yang Anda tuju ke situs berbahaya yang dibuat para penjahat virus DNSChanger.
Virus DNSChanger mengubah Sistem Nama Domain tanpa seizin Anda. DNS ini diibaratkan seperti buku telepon internet yang dilengkapi peta navigasi. DNS menghubungkan URL seperti VIVAnews ke alamat protokol internet (IP).
DNSChanger mengalihkan hasil pencarian dan URL yang Anda ketik. Anda diajak menuju ke situs yang dirancang untuk menampilkan iklan yang mengajak Anda memasuki situs berbahaya. Situs bayangan ini ditujukan untuk mengambil informasi login Anda.
Sebagai contoh, ketika pengguna yang terinfeksi mencari iTunes Apple, browser malah membawa mereka ke www.idownload-store-music.com. Situs ini berpura-pura menjual piranti lunak Apple.
Selain mengalihkan browser ke alamat palsu, malware ini juga mencegah komputer yang terinfeksi untuk mengunduh pembaruan keamanan sistem dan antivirus. Ini mencegah program antivirus untuk mendeteksi malware ini dan menghentikannya. Ketika pengguna mencoba mengakses pembaruan piranti lunak, ada pesan pop up yang menyatakan situs sedang tidak bisa diakses.
Selengkapnya klik di sini