Adapun tema yang ditetapkan oleh panitia untuk PKB tahun ini adalah “Mulat Sarira”. Secara sederhana, menurut Kasubdis Kesenian dan Film Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Made Santa, SE, “Mulat Sarira” berarti kesadaran untuk mempertanyakan ke dalam diri tentang apa yang terjadi di sekitar kita lalu menanggapinya dengan penuh kearifan.
“Kesadaran untuk menengok ke dalam diri alias introspeksi saat ini mulai menyurut. Kita terlalu sering menudingkan telunjuk ke arah orang lain setiap kali ada masalah. Kita lupa bahwa kita juga punya peranan terhadap apa pun yang terjadi di sekeliling kita,” papar birokrat kesenian yang mahir menabuh kendang ini.
Secara lebih luas, imbuh Santa, Mulat Sarira bermakna sebuah upaya kembali ke jati diri untuk memajukan dan memuliakan bangsa dan negara secara lahir maupun batin.
"Sejahtera fisiknya, bahagia jiwanya," tandas Santa.
Dalam pewayangan, kesadaran Mulat Sarira tercermin pada tokoh Bima yang berani menengok ke dalam dirinya lalu melakukan langkah perbaikan secara tegas, konsisten, dan konsekwen. Karena itu, maskot PKB kali ini adalah tokoh Bima. Dan, kisah mulat sarira Bima yang heroik akan menjadi tema pagelaran sendratari, sebuah acara unggulan yang akan digelar pada puncak acara PKB ke-31 ini.
Berita Terkait:
Empat Area Parkir untuk Pengunjung Parade PKB 2009
Balik ke Jalur Lama, Parade PKB Mudahkan Wisatawan