SID lahir pada tahun 1995 ketika personel sebuah band heavy metal Thunder bernama Ari Astina alias Jerinx merasa bosan dengan situasi bermusik saat itu dan ingin mencari sebuah inspirasi baru. Kebetulan saat itu drummer band new wave punk Diamond Clash, Budi Sartika, juga sedang ingin berganti profesi untuk menjadi seorangg gitaris dan vokalis. Keduanya kemudian membuat sebuah grup band bersama Ajuz (bass) dan Eka Arsana mendirikan Superman's SilverGun.
Merasa kurang sreg, tak lama kemudian mereka mengganti nama bandnya menjadi Superman Is Dead alias SID. Begitu berganti nama grup music cadas ini semakin berkibar di Bali. Permintaan show yang membluda dan aktivitas underground mereka membuat grup ini sangat terkenal di pulau Dewata, bahkan menyebar ke seluruh penjuru dunia lewat mulut para pelancong manca Negara yang sempat menyaksikan pementasan mereka saat berkunjung ke Bali.
Belakangan, SID direkrut oleh Sony Music Indonesia dan mengalihkan langkah dari grup musik yang berjalan di jalur indie ke major label.
Lagu-lagu SID sebagian besar berbahasa Inggris. Hanya sekitar 30 persennya berbahasa Indonesia.