Di panggung terbuka Ardha Candra, misalnya, 25 penari Pendet (lima orang di antaranya Tuna Rungu) melatih kekompakan gerak dan komposisi. Begitu usai, panggung tersebut langsung digunakan oleh puluhan penari dari tim Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk berlatih pementasan tari kolosal “Bima Swarga”. Kedua tari tersebut akan tampil di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat upacara pembukaan pesta kesenian kebanggan masyarakat Bali itu.
Untuk memompa semangat para seniman yang akan tampil, Wakil Gubernur Bali, AA Ngurah Puspayoga yang saat ini memegang kendali pengembangan seni-budaya Bali, datang menyaksikan proses persiapan tahap akhir tersebut. Berbaur dengan para tokoh kesenian seperti I Made Bandem, I Wayan Dibia, dan I Nyoman Catra, Mantan Walikota Denpasar ini dengan sabar mendampingi para seniman lintas generasi ini berlatih hingga usai.
Sementara itu, di titik-titik yang telah ditentukan di sepanjang jalan Surapati-Hayam Wuruk pembangunan panggung-panggung kehormatan untuk acara Pawai Budaya Pesta Kesenian Bali ke-31, mulai dikerjakan. Meskipun sedikit menghambat laju lalu-lintas, proses pembanguan tersebut tidak sampai memacetkan jalur utama menuju kawasan Sanur itu.
Seperti yang telah diberitakan, panitia menyediakan tiga panggung kehormatan bagi para undangan untuk menyaksikan Pawai Budaya Pesta Kesenian Bali ke-31. Panggung kehormatan pertama ditempatkan di depan Banjar Kayu Mas. Dari panggung tersebut Gubernur Bali, Ketua DPRD Bali, Para Bupati/Walikota dari seluruh Bali menyaksikan gelaran parade budaya. Panggung kehormatan kedua ditempatkan di banjar Kelandis yang akan menampung sekitar 100 Budayawan, Seniman dan Pemerhati Seni. Sedangkan panggung kehormatan ketiga ditempatkan di depan banjar Kedaton yang akan menampung 125 undangan antara lain Wakil Gubernur Bali, Para ketua komisi DPRD Bali, para Wakil Bupati dan Wakil Walikota se Bali.