Di desa Sibetan berbagai varietas salak tumbuh dengan baik. Namun dari sekitar 15 varietas yang ada d sana saat ini, Salak Nenas dan Salak Gula Pasir yang tergolong unggul karena rasanya sangat manis dan daging buahnya yang tebal. Masa panen raya salak di desa ini jatuh pada Bulan Desember– Pebruari. Pada bulan-bulan tersebut produksi salak sangat berlimpah.
Bagi penggemar agrowisata, pada bulan-bulan ini adalah saat yang menyenangkan untuk menyambangi desa Sibetan. Di sepanjang jalan desa tersebut kamu dapat melihat jejeran pohon salak yang ditata rapi dengan tandan yang penuh dengan buah. Di situ kamu dapat membeli salak yang masih segar bahkan dapat memetik sendiri di pohonnya. Saat membeli, tak perlu menawar terlalu kencang. Soalnya, harga salak pada bulan-bulan ini sedang anjok berat. Bulan Pebruari ini misalnya, keanjokan harga salak di desa Sibetan ibarat terjun bebas, dari harga normal Rp3.500 menjadi Rp.500! Tak jauh dari harga sebuah korek api..
Kalau kamu pas lagi liburan di Bali, membeli salak dalam jumlah besar sangat membantu para petani salak yang sedang merana di saat panen raya…