Sabtu, 24 September 2011

DOK, Sambil Nongkrong Kili Kreativitas

Ini tempat kongkow malam minggu yang menarik bagi anda yang kebetulan mukim sementara di Bali baik dalam rangka liburan panjang atau tugas khusus seperti survey, penelitian, dan lain sebagainya. Di situ anda dapat nongrkong dan menikmati soto ayam sembari menyimak pementasan-pementasan kecil kesenian yang ditampilkan oleh para pegiat seni di Kota Denpasar plus diskusi seputar proses kreatif yang melatar belakangi karya-karya tersebut. Tempat tersebut adalah Warung Tresni yang bertempat di Jalan Drupadi, Denpasar.

Ya, setiap Sabtu Malam di warung makan yang terkenal denga sajian tipat kuahnya tersebut selalu digelar beragam karya kreatif yang diprakarsai oleh komunitas yang menamakan diri Dapur Olah Kreatif (DOK) Denpasar. Komunitas tersebut adalah sebuah komunitas kreatif yang menyediakan wahana bagi lahir, tumbuh dan berkembangnya kreativitas seni di Kota Denpasar. Komunitas ini terdiri dari berbagai jenis kesenian dan melingkupi beragam genre di dalamnya. Semangat yang diusung oleh komunitas ini adalah “berbagi dan menjadi”. Dengan semangat tersebut segala hal yang berkaitan dengan kreativitas berkesenian dengan mudah dipercakapkan dan dipertukarkan. Muara akhirnya adalah bertumbuhnya karya-karya kreatif yang bermutu dan memuliakan kehidupan.

Kegiatan Dapur DOK Denpasar melingkupi beberapa bidang kesenian yakni Seni Sastra & Pertunjukan, Seni Media Rekam, Seni Musik, dan Seni Rupa. Masing-masing bidang tersebut mendapat kesempatan untuk tampil sebulan sekali pada Sabtu malam. Di luar bidang seni tersebut, disisipkan acara-acara menarik yang berkaitan dengan Seni Kulinari.

Beberapa programDOK Denpasar yang akan digelar sejak Oktober 2011 hingga Oktober 2012 antara lain: apresiasi dan diskusi sastra; pemutaran dan diskusi video dokumenter, video clip indie, pertunjukan dan diskusi musik, peluncuran buku, pameran dan diskusi kartun, pentas musikalisasi puisi, dan banyak lagi.

"Dapur Olah Kreatif bukan hanya wadah bagi para pendekar seni kawakan, namun juga terbuka bagi para pendekar yang baru menguasai beberapa jurus kesenian," ucap Wayan "Jengki" Sunarta salah satu motor penggerak kegiatan ini.

Komunitas yang berada di bawah naungan Walikota Denpasar ini dimotori oleh para seniman kawakan macam Putu Indrawan (Musisi yang pernah meraih gelar Bassist Terbaik Indonesia dalam Festival Rock di Surabaya 1985), Tan Lioe Ie (Penyair penting di Bali yang kerap menghadiri berbagai forum Sastra di beberapa negara Eropa, Afrika dan Asia), I Wayan "Jengki" Sunarta (penyair berbakat yang telah melahirkan beberapa buku dan memenangi berbagai penghargaan sastra), Kadek Jango Paramartha (mantan Ketua Persatuan Kartunis Indonesia), Erick EST (Sutadara Video Clip dan Film Pendek yang beberapa karyanya sempat memenangi penghargaan tingkat nasional maupun internasional), Iwan Dharmawan (fotografer dan novelis yang banyak menggerakkan berbagai aktivitas fotografi di Bali), Maria Ekaristi (penulis buku dan organisator beberapa event kesenian di Bali), dan Agung Bawantara (Penulis).
◄ Newer Post Older Post ►