Pesona meliuk-liuk di atas ombak rupanya tak hendak dinikmati sendiri oleh pecinta olahraga surfing (selancar). Mereka selalu berusaha menyebar informasi dan membuat berbagai acara untuk menarik minat-minat baru terhadap olahraga ini. Tidak hanya kepada remaja dan orang dewasa, mereka pun mencoba merangkul peminat dari kalangan anak-anak. Satu di antara banyak jalan mereka untuk itu adalah menyelenggarakan Kontes Surfing Anak-anak di Pantai Kuta yang diselenggarakan pada Minggu, 25 September 2011.
Acara ini merupakan kerja bareng yang diprakarsai Magicwave Surfing Championship (MSC) dengan Gran Istana Rama, Kuta Radio, Freshmoney, Surfer's Paradise, Rusty, Billabong, Surfer Girl, Jungle Surf, Ekuator Kopi Bali, dan Double D Surf School, yang didukung sepenuhnya oleh Kementrian Pariwisata Republik Indonesia.
Anak-anak yang diperkirakan akan turut dalam ajang ini berasal dari latar belakang yang beragam. Ada dari kalangan penduduk lokal, ada dari kalangan ekspatriat, ada juga dari pelancong yang tengah berlibur di Bali bersama keluarganya.
“Melihat kecenderungan yang ada di tempat pendaftaran, peserta kami perkirakan mencapai 90 - 130 anak-anak,” ujar Piping salah satu sesepuh surfer Bali yang getol memajukan olehraga ini.
Animo yang besar tersebut, menurut Piping selain karena cuma-cuma, juga karena olah raga ini sudah mulai dikenal di kalangan anak-anak. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini sudah pernah digelar beberapa kali.
“Ini penyelenggaraan yang ke empat sejak 2008,” imbuh Piping.
Menurut Piping, inilah satu-satunya kontes surfing anak-anak yang berkseinambungan setiap tahun. Dan, yang menarik, karena kegiatan ini kini diadakan pushing division yaitu kegiatan yang membantu para peserta mengayuh papannya.
“Ini karena anak-anak itu masih belum sanggup mengayuh sendiri untuk mendapat ombak yang besar, jadi perlu bantuan orang lain,” ucap Piping mengakhiri perbincangan.