Kamis, 15 September 2011

hidup jangan dihabiskan untuk jadi penjilat

saya ingat ketika saya mengikuti seminar pengembangan kepribadian, seorang pembicara mengatakan.
kesuksesan dalam tempat kerja adalah 10% dari kepandaian, dan 90% dari sikap.
ya..memang benar, kesuksesan diraih 90% nya adalah dari sikap seorang pegawai terhadap perusahaanya, terhadap bosnya, terhadap rekan kerjanya.
tapi apakah penjilat itu adalah salah satu sikap yang dimaksud pembica itu? saya ingat kata-kata itu ketika melihat orang-orang yang menjadi penjilat bagi atasanya atau orang yang dia pandang penting dalam jenjang karirnya.
 
orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang bodoh!!

siapa yang mau ngelak?!
orang-orang  penjilat yang selalu menjilat pada orang yang ia anggap penting untuk karirnya, agar supaya dia tettap diberikan pekerjaan. ia menjual harga dirinya dengan berpura-pura patuh dan tunduk serta melakukan yang terbaik ketika ada boss atau orang yang di percayai oleh boss.
penjilat akan selamanya begitu, kenapa?

karena yang ada dalam pikiran mereka hanyalah supaya dirinya dipandang baik dan lebih dibandingkan dengan rekan kerjanya. ia takut jika ia tak berbuat  baik ketika ada boss ia akan dipecat dari pekerjaanya, ia akan di turunkan posisiinya. inilah yang saya bilang menjual dirinya kepada orang lain.
tapi betapa bodohnya karena tidak terfikir olehnya, kalau rizki itu ada tanggan ALLOH, sudah diatur sedemikian rupa untuk setiap hamba-NYa.

ketahuilah bahwa boss anda adalah manusia juga, jangan jual diri kalian dengan menjadi Penjilat. karena sekali anda menjilat maka akan selalu dan seterusnya mencari muka dengan cara menjilat.

semoga pembaca yang merasa dirinya penjilat bisa tersadarkan dan tidak lagi menjadi penjilat yang mengorbankan orang lain demi kepentingan dia sendiri supaya dipandang baik oleh boss atau orang yang mendukung karirnya.

hanya Alloh lah yang pantas kita serahkan diri, bukan menjual kepada sesama manusia.
dan anda harus mengetahui perbedaan orang penjilat dan orang pandai supaya tidak selamanya menjadi penjilat bagi yang terlanjut, dan jangan sampi menjadi penjilat bagi yang belum.
◄ Newer Post Older Post ►