Mulai mendekati lebaran kemarin, banyak pelancong yang mudik menyempatkan melihat wisata geologi Lapindo dari tangggul tanggul penampungan lumpur seluas 850 hektar ( data BPLS yang dimuat Antara.com tanggal 29 Mei 2010 ) dengan cara menaiki tangga darurat dari kayu yang dibuat masyarakat setempat. Disekitar 180 ribu titik semburan lahar panas Lapindo yang menyerupai wisata geologi bledug kuwu purwodadi jawa tengah itu,jadi ajang tempat foto dan shoting oleh pengunjung yang di take dengan handycam atau kamera foto
Untuk Wisata Geologi Pemerintah Siapkan Dana Sedikitnya Rp273 Miliar
Situs tips wisata murah terus menggali perkembangan wisata geologi lapindo yang jadi wisata rakyat sidoarjo jawa timur. Sementara ini korban lapindo masih ada yang belum mendapat ganti rugi seperti yang dijanjikan dari pihak terkait. tapi ada kabar menarik seperti yang dilansir Antara News. Pemerintah telah mengalokasikan dana sedikitnya Rp273 miliar untuk membangun objek wisata geologi semburan lumpur panas Lapindo, yang ditaksir seluas 83 ha. Demikian kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya.Dan lokasinya yang akan dibangun wisata geologi itu sudah pernah dikunjungi Presiden Yudhoyono
Kronologi Semburan Panas Lumpur Lapindo
Kasus terjadinya semburan lumpur lapindo ini hampir bersamaan dengan gempa yang memporak porandakan bantul yogyakarta, tepatnya bulan mei 2006 tahun lalu. Dalam beberapa catatan yang ditemui situs tips wisata murah mengungkap. Pada awalnya sumur pengeboran yang dilakukan PT Lapindo Berantas tersebut direncanakan pada kedalaman 2590 meter atau untuk 8500 kaki untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Tapi ketika mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, Lapindo “belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang seharusnya dipasang tepat pada kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung 8500 kaki.( 15 Juni 2006 Press Rilis Lapindo pada wartawan, ) Lihat catatan Wikipedia Banjir lumpur panas Sidoarjo