Kebolehan memainkan komposisi dengan aneka seruling tersebut mereka pertontonkan di arena Pesta Kesenian Bali (PKB), Selasa 16 Juni 2009. Di depan puluhan pengunjung yang mengitari pelataran Gedung Kriya, mereka memainkan gending “Liar Samas” dan “Kempyung”, dua komposisi klasik karya maestro karawatian I Wayan Lotring. Biasanya, kedua komposisi tersebut dibawakan dalam barungan gamelan (orkestrasi Bali lengkap), namun malam itu disuguhkan hanya dengan seruling. Untuk memunculkan timbre dan warna suara yang berbeda, orkes seruling tersebut menggunakan beberapa jenis seruling dengan panjang dan diameter yang berbeda-beda.
Selain memainkan gending klasik, kelompok seni yang dipimpin oleh I Ketut Widianta ini juga memainkan komposisi kreasi baru karya musisi Bali I Wayan Yudana yang berjudul “Petingan Mati Manakan” . Komposisi ini dipilah menjadi tiga bagian quintet (double quartet). Materi bunyi disusun dengan teknik klasik-modern yang penuh kombinasi.
Komposisi lainnya, berjudul “Baskara” karya W. Ary Wijaya, juga menyajikan garapan komposisi klasik-modern yang menawan. Sayangnya, pertunjukan manis ini tak dilengkapi dengan penataan dekorasi panggung dan penataan lampu yang menunjang mood gending-gending yang dimainkan. (abe/jjb)