Yohanes Surya, pendiri Surya Institute, di Jakarta, Kamis (30/4), mengatakan pelajar Indonesia berhasil mengungguli pelajar dari negara-negara maju seperti Jerman, Belanda, Amerika, Rusia, dan Polandia. Pelajar dari negara tersebut hanya berhasil meraih dua hingga tiga medali emas.
Perolehan dua medali emas didapat dari bidang fisika oleh Guinandra Lutfan Jatikusumo (SMA Taruna Nusantara) dengan penelitian berjudul Menghilangkan Asap dan Debu dari Tank Perang serta Idelia Chandra (SMA St Laurensia) yang meneliti perbedaan suara secara fisika dalam gamelan Bali.
Medali emas lainnya dari bidang komputer dipersembahkan Nugra Akbari (SMA Global Mandiri) yang mempresentasikan penelitian soal batik yang dapat didesain lewat fractal.
Selanjutnya, tiga medali emas didapat dari bidang ekologi dipersembahkan J Karli (SMA Cita Hati) yang mempresentasikan soal durian yang ternyata bisa membunuh nyamuk, Gabriella Alicia Kosasih (SMA St Laurensia) soal bakteri bisa memutus rantai molekul oli sehingga mudah dihancurkan tanah, serta Fernanda Novelia (SMA Petra 3) soal cara mengontrol hama dengan cara efektif.
Kompetisi ICYS ke-16 itu berlangsung pada 24-28 April. Ajang ini merupakan kompetisi bagi siswa SMA untuk melakukan penelitiannya sendiri di negara masing-masing, lalu mempresentasikan di depan para juri internasional.
Para pelajar yang sudah mengharumkan nama bangsa ini akan kembali ke Tanah Air pada Jumat malam. (kompas.com)