80% Pelanggan BlackBerry Indosat Black Market dari hampir seratus ribu pengguna yang berlangganan akses BlackBerry Indosat, dan hanya 20% di antaranya yang menggunakan handset yang dipasarkan operator itu.
Hal ini terkuak dari mulut Direktur Marketing Indosat, Guntur Siboro, di sela peluncuran paket BlackBerry Storm, di Senayan City, Jakarta. "80% yang langganan Indosat, device-nya bukan dari kami," ujarnya, Senin sore ini (18/5/2009).
Guntur mengakui jika pelanggannya enggan membeli dari Indosat karena harga perangkat yang dijual lebih mahal dibanding harga black market. "Operator tidak bersaing soal harga handset karena pasti kalah dengan black market. Yang kami tawarkan ialah layanan dan purna jual," jelasnya.
Saat memasarkan BlackBerry Storm, Indosat menawarkan harga Rp 8,55 juta. Selain lebih mahal dibanding black market, juga jauh dibanding pesaing terdekatnya yang hanya menjual Rp 6,99 juta.
"Siapa bilang kami lebih mahal. Harga yang kami tawarkan sudah termasuk berlangganan paket internet selama setahun penuh. Jadi jika dilihat dari harga aslinya cuma Rp 6,34 juta," sanggah Guntur.
Artinya, pelanggan yang membeli BlackBerry Indosat dikenakan tambahan Rp 2,16 juta. Guntur menampik hal ini sebagai bentuk paksaan kepada pelanggan. "Kami menawarkan service yang tidak dimiliki black market. Semuanya kembali kepada pilihan pelanggan," tandasnya. (detikinet.com)
Hal ini terkuak dari mulut Direktur Marketing Indosat, Guntur Siboro, di sela peluncuran paket BlackBerry Storm, di Senayan City, Jakarta. "80% yang langganan Indosat, device-nya bukan dari kami," ujarnya, Senin sore ini (18/5/2009).
Guntur mengakui jika pelanggannya enggan membeli dari Indosat karena harga perangkat yang dijual lebih mahal dibanding harga black market. "Operator tidak bersaing soal harga handset karena pasti kalah dengan black market. Yang kami tawarkan ialah layanan dan purna jual," jelasnya.
Saat memasarkan BlackBerry Storm, Indosat menawarkan harga Rp 8,55 juta. Selain lebih mahal dibanding black market, juga jauh dibanding pesaing terdekatnya yang hanya menjual Rp 6,99 juta.
"Siapa bilang kami lebih mahal. Harga yang kami tawarkan sudah termasuk berlangganan paket internet selama setahun penuh. Jadi jika dilihat dari harga aslinya cuma Rp 6,34 juta," sanggah Guntur.
Artinya, pelanggan yang membeli BlackBerry Indosat dikenakan tambahan Rp 2,16 juta. Guntur menampik hal ini sebagai bentuk paksaan kepada pelanggan. "Kami menawarkan service yang tidak dimiliki black market. Semuanya kembali kepada pilihan pelanggan," tandasnya. (detikinet.com)