Pelukis jalanan bernama Adin yang pemilik salah satu kios lukisan di sekitar Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta, berhasil menyelesaikan karikatur sosok Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar.
"Karikatur itu pesanan majalah mingguan," kata Adin, Jumat, sembari menyebut karikatur berukuran 1x1 meter itu dihargai Rp1,5 juta.
Dalam karikatur tersebut sosok Antasari digambarkan sebagai manusia super berpakaian ketat ala Superman dengan tulisan "KPK" menggantikan huruf "S" yang bisa digunakan si manusia super itu.
Pada karikatur itu Antasari dikelilingi tikus-tikus yang membawa uang sambil tertawa-tawa, sementara bagian kiri bawah terdapat gambar "caddy" wanita.
Posisi Antasari berada di tengah bidang lukisan. Dalam posisi terbang, Antasari membawa jaring sambil menangkap tikus yang melambangkan koruptor.
"Saya melukiskan "caddy" itu sebagai gambaran kasus yang sedang menimpa Antasari," kata Adin yang mengaku menyelesaikan karikatur ini selama empat hari setelah Antasari ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran.
Tidak hanya Adin, beberapa pelukis jalanan di Sene itu juga mengaku sering mengerjakan order membuat karikatur, salah satunya Wito yang mengaku mengaku menjadi langganan para pejabat.
"Kami selalu membaca koran dan mengikuti berita politik, siapa tahu memunculkan inspirasi kami," kata Wito
Di depan kios Wito juga dipajang karikatur Antasari saat masih menjadi Ketua KPK aktif, namun berbeda dari karikatur buatan Adin, karikatur buatan Wito terdapat tulisan "Dilarang memberi bingkisan atau hadiah, kecuali karikatur kepada pejabat".
"Karikatur sosok Antasari yang saya buat hanya untuk promosi saja," kata Wito.
Wito mengatakan, lukisan yang dihargai tinggi adalah karikatur dan lukis wajah yang dipesan para pejabat yang kebanyakan bernuansa komedi politik. (ANT)
"Karikatur itu pesanan majalah mingguan," kata Adin, Jumat, sembari menyebut karikatur berukuran 1x1 meter itu dihargai Rp1,5 juta.
Dalam karikatur tersebut sosok Antasari digambarkan sebagai manusia super berpakaian ketat ala Superman dengan tulisan "KPK" menggantikan huruf "S" yang bisa digunakan si manusia super itu.
Pada karikatur itu Antasari dikelilingi tikus-tikus yang membawa uang sambil tertawa-tawa, sementara bagian kiri bawah terdapat gambar "caddy" wanita.
Posisi Antasari berada di tengah bidang lukisan. Dalam posisi terbang, Antasari membawa jaring sambil menangkap tikus yang melambangkan koruptor.
"Saya melukiskan "caddy" itu sebagai gambaran kasus yang sedang menimpa Antasari," kata Adin yang mengaku menyelesaikan karikatur ini selama empat hari setelah Antasari ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran.
Tidak hanya Adin, beberapa pelukis jalanan di Sene itu juga mengaku sering mengerjakan order membuat karikatur, salah satunya Wito yang mengaku mengaku menjadi langganan para pejabat.
"Kami selalu membaca koran dan mengikuti berita politik, siapa tahu memunculkan inspirasi kami," kata Wito
Di depan kios Wito juga dipajang karikatur Antasari saat masih menjadi Ketua KPK aktif, namun berbeda dari karikatur buatan Adin, karikatur buatan Wito terdapat tulisan "Dilarang memberi bingkisan atau hadiah, kecuali karikatur kepada pejabat".
"Karikatur sosok Antasari yang saya buat hanya untuk promosi saja," kata Wito.
Wito mengatakan, lukisan yang dihargai tinggi adalah karikatur dan lukis wajah yang dipesan para pejabat yang kebanyakan bernuansa komedi politik. (ANT)