Selasa, 07 April 2009

Kapolda Larang Turis Berbusana Minim di Tengah Kota

Bagi banyak pelancong bule, paparan sinar matahari di daerah tropis macam Indonesia memang merupakan kemewahan yang mesti direguk sepuas-puasnya. Itulah yang kerap mereka lakukan di Bali. Dengan penuh kegembiraan mereka membuka hampir semua penutup tubuh untuk ‘mereguk’ sebanyak mungkin cahaya matahari tersebut, pada setiap kesempatan. Celakanya, tidak hanya di pantai atau tempat-tempat khusus mandi cahaya saja mereka membuka busana. Bahkan sembari mengendarai sepeda motor di tengah kota pun mereka kerap bertelanjang dada.

Bagi Kepala Kepolisian daerah Bali Irjen Polisi Ashikin Husein, hal itu terasa kurang patut. Karena itu Sabtu (3/4) lalu, ia memerintahkan jajarannya untuk mengawasi para pelancong dan menegur mereka jika kedapatan mengendarai sepeda motor di jalan raya dengan bertelanjang badan atau berbusana minim.

Kapolda malah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan kaos oblong untuk langsung serahkan kepada pelancong yang ‘tertangkap’ tersebut. Namun, pemberian kaos oblong tersebut harus dilakukan dengan selektif agar tidak disalahgunakan oleh warga lokal untuk memperoleh kaos gratis.

Menurut Kapolda, Bali menarik bagi para pelancong dari seluruh dunia selain karena keindahan alam dan keunikan tradisinya, juga karena getaran kesucian yang dimiliki Pulau Dewata. Untuk menjaga kesucian itulah, menurutnya, polisi sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat mengambil bagian.

Selain mengawasi pelancong yang berpakaian minim di area publik (selain pantai dan kolam renang), Kapolda juga memerintahkan jajarannya untuk lebih ketet mengawasi seks bebas dan peredaran narkoba.
◄ Newer Post Older Post ►