Mengikuti kampanye Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Jusuf Kalla selalu saja ada yang lucu dan menggelikan.
Kali ini bukan karena banyolannya, tapi karena dialog interaktifnya dengan masyarakat. Serba spontan, tiba-tiba, dan penuh kejutan. Seperti halnya yang terjadi saat kampanye di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Minggu (5/4).
"Selamat Pak JK," kata Ibu Nelli begitu naik ke atas panggung. Di setiap tempat, Jusuf Kalla selalu mengundang simpatisan untuk berdialog. "Lho selamat apa," kata Jusuf Kalla heran.
"Ya, selamat datang dan selamat jadi Presiden Soeharto," kata Nelli sambil teriak. Kontan saja ribuan pendukung Golkar yang hadir tertawa terpingkal-pingkal. Mungkin yang dimaksukan Nelli adalah selamat menjadi Presiden RI, tetapi lupa hingga malah selamat jadi Presiden Soeharto.
"Lho, apa, jadi presiden?" tutur Kalla sambil tertawa.
"Iya pak."
"Kalau saya maju sebagai capres, kamu pilih enggak?" kata Kalla.
"Sekarang pun saya dukung, ya bu," ujar Nelly sambil melihat Ny Mufidah Kalla yang ada di samping Jusuf Kalla.
Mungkin akibat saking lamanya Presiden HM Soeharto berkuasa hingga setiap jabatan presiden selalu disebut Presiden Soeharto. Ada-ada saja. (kompas.com)
Kali ini bukan karena banyolannya, tapi karena dialog interaktifnya dengan masyarakat. Serba spontan, tiba-tiba, dan penuh kejutan. Seperti halnya yang terjadi saat kampanye di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Minggu (5/4).
"Selamat Pak JK," kata Ibu Nelli begitu naik ke atas panggung. Di setiap tempat, Jusuf Kalla selalu mengundang simpatisan untuk berdialog. "Lho selamat apa," kata Jusuf Kalla heran.
"Ya, selamat datang dan selamat jadi Presiden Soeharto," kata Nelli sambil teriak. Kontan saja ribuan pendukung Golkar yang hadir tertawa terpingkal-pingkal. Mungkin yang dimaksukan Nelli adalah selamat menjadi Presiden RI, tetapi lupa hingga malah selamat jadi Presiden Soeharto.
"Lho, apa, jadi presiden?" tutur Kalla sambil tertawa.
"Iya pak."
"Kalau saya maju sebagai capres, kamu pilih enggak?" kata Kalla.
"Sekarang pun saya dukung, ya bu," ujar Nelly sambil melihat Ny Mufidah Kalla yang ada di samping Jusuf Kalla.
Mungkin akibat saking lamanya Presiden HM Soeharto berkuasa hingga setiap jabatan presiden selalu disebut Presiden Soeharto. Ada-ada saja. (kompas.com)