Bermain itu adalah hak anak. Sayang tingkat bermain anak di Indonesia sangat rendah. Padahal bermain memberi manfaat bagi anak.
Menurut psikolog anak Ratih Andjayani Ibrahim, ada 3 alasan kenapa anak mesti punya kesempatan untuk bermain yang menyenangkan.
Pertama, dengan bermain anak akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang utuh, sehat jiwa dan bahagia. Kedua, tanpa unsur bermain yang menyenangkan dan bergerak, anak akan tumbuh menjadi dewasa yang kurang tegas, stres, dan neurotik. Dan yang ketiga, pada level ekstrim, ketegangan dan stres bisa memicu gangguan-gangguan, termasuk gangguan jiwa.
Kebutuhan anak-anak usia 2 - 13 tahun adalah bermain. "Maka biarlah mereka bermain, jangan dipaksa belajar atau les ini dan les itu. Kalau mau mengajari (pelajaran) kan bisa dengan bermain," kata Ratih. (kompas.com)
Menurut psikolog anak Ratih Andjayani Ibrahim, ada 3 alasan kenapa anak mesti punya kesempatan untuk bermain yang menyenangkan.
Pertama, dengan bermain anak akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang utuh, sehat jiwa dan bahagia. Kedua, tanpa unsur bermain yang menyenangkan dan bergerak, anak akan tumbuh menjadi dewasa yang kurang tegas, stres, dan neurotik. Dan yang ketiga, pada level ekstrim, ketegangan dan stres bisa memicu gangguan-gangguan, termasuk gangguan jiwa.
Kebutuhan anak-anak usia 2 - 13 tahun adalah bermain. "Maka biarlah mereka bermain, jangan dipaksa belajar atau les ini dan les itu. Kalau mau mengajari (pelajaran) kan bisa dengan bermain," kata Ratih. (kompas.com)