Rabu, 15 April 2009

Inilah Alasan Perusahaan Potong Gaji Karyawan

SEBULAN lalu, sahabat Anda jadi salah satu korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) perusahaan. Dag dig dug rasanya, apakah Anda akan jadi korban berikutnya. Bagaimana jika kebijakannya ternyata perusahaan hendak mengurangi gaji Anda?

Beberapa hari lalu, bagian human resources development (HRD) perusahaan tempat Anda bekerja menghubungi sejumlah karyawan, termasuk Anda. Mereka menyampaikan sebuah fakta bahwa perusahaan kini sedang terpuruk secara finansial. Semua terkait krisis perekonomian dunia.

Untuk menyikapi kemungkinan lebih buruk, perusahaan mengeluarkan kebijakan pemotongan gaji hingga kondisi membaik. Anda adalah salah seorang yang "terjerat" dalam kebijakan tersebut. Bagai tersambar petir di pagi hari, rasa kaget tak terhingga membuat Anda terbisu beberapa saat.

Anda tentu butuh berbagai pertimbangan positif dan negatif untuk memutuskan, apakah menerima atau menolak kebijakan tersebut, apakah tetap bertahan atau keluar dari perusahaan. Berikut ini, Askmen

Pro: Mempercepat pemulihan kondisi keuangan perusahaan

Jika Anda merasa pekerjaan yang sedang dijalani sekarang cukup menarik dan orientasi Anda tidak sekadar uang, pilihan bertahan akan lebih baik untuk diambil. Dengan tetap bertahan, maka produktivitas kerja perusahaan akan tetap 100 persen sehingga kemungkinan untuk memulihkan keterpurukan akibat krisis ekonomi global, juga semakin cepat.

Pro: Perusahaan berhutang Anda

Dengan tetap bekerja pada perusahaan, maka Anda akan dinilai plus oleh perusahaan. Loyalitas Anda tentu akan diperhitungkan. Saat perusahaan telah melewati masa krisis, tidak menutup kemungkinan Anda akan mendapat penghargaan yang tidak pernah diduga sebelumnya.

Pro: Turut menyelamatkan hidup rekan kerja lain

Dengan menerima kebijakan pemotongan gaji, Anda telah meminimalisir kemungkinan perampingan karyawan oleh perusahaan. Mengapa demikian? Itu karena potongan gaji Anda digunakan untuk menutupi gaji pegawai lain sehingga perusahaan tidak perlu memberhentikan mereka dengan alasan tidak mampu menggaji karyawan.

Kontra: Penghasilan tidak imbang dengan pengeluaran

Kebutuhan yang begitu besar menyebabkan penghasilan bersih-setelah dipotong-yang Anda terima tidak mampu membiayai semua kebutuhan. Kenyataan tersebut tentu saja memaksa Anda untuk mencari pekerjaan lain dengan tawaran gaji yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup Anda dan mungkin keluarga.

Kontra: Menurunkan profesionalisme kerja

Seiring dengan pengurangan angka gaji, tidak menutup kemungkinan menurun juga kinerja Anda di perusahaan tersebut. Tidak dapat dipungkiri jika salah satu motivasi bekerja adalah gaji memadai. Jika Anda memutuskan keluar dari perusahaan setelah kebijakan pemotongan gaji, referensi kerja Anda tidaklah sebaik ketika Anda memutuskan pindah sebelum pemotongan gaji diberlakukan. Perusahaan baru yang Anda masuki bisa jadi menilai Anda sebagai orang yang tidak profesional karena meninggalkan perusahaan di saat terpuruk.

Kontra: Tidak lagi mendapat jumlah gaji yang sama

Anda menerima kebijakan pemotongan gaji perusahaan dan beberapa bulan kemudian Anda memutuskan keluar. Kebijakan pemotongan gaji yang sempat Anda terima akan mempengaruhi penawaran perusahaan baru terhadap gaji Anda. Anda mungkin akan ditawarkan gaji dengan jumlah tidak sebesar perusahaan sebelumnya. memberikan jabaran pro dan kontra, serta dampak keputusan yang akan Anda ambil bagi beberapa pihak. (okezone.com)
◄ Newer Post Older Post ►