Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya hingga kini belum menerima calon legislator (caleg) stres akibat gagal dalam Pemilu 2009, meski rumah sakit itu sudah menyiapkan delapan dokter untuk konsultasi caleg stres.
"Sampai hari ini belum ada caleg stres yang masuk ke Menur (RSJ Menur Surabaya), tapi mudah-mudahan tidak ada ya," kata Direktur RSJ Menur, dr Hendro Riyanto, di Surabaya, Sabtu (17/4).
Ia mengemukakan hal itu menanggapi adanya isu tentang tiga caleg PDIP Kabupaten Mojokerto yang stres dan dirujuk ke RSJ Menur Surabaya, setelah sebelumnya dirawat di RSJ Sumber Porong, Lawang, Malang.
Menurut dia, caleg yang berkonsultasi ke RSJ Menur itu bukan berarti caleg yang gila, melainkan sebagai antisipasi agar tidak mengalami depresi berat yang menyebabkan penderitanya bisa gila bahkan bunuh diri.
"Ya jangan sampai ada caleg yang gila atau bunuh diri, karena itu kami berusaha membantu dengan konsultasi untuk melakukan langkah-langkah antisipasi sejak dini," katanya.
Ia menyebut tanda-tanda stres adalah gejala mudah cemas, sulit tidur, sesak napas, dan bahkan gatal-gatal tanpa sebab.
"Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena caleg langsung berjuang sendiri, bukan tinggal menerima keputusan parpol, karena itu potensi psikomatik dengan gejala-gejala seperti itu akan sangat tinggi akibat ambisi yang tidak terlaksana," katanya.
Selain konsultasi delapan dokter yang terdiri dari enam dokter jiwa fungsional dan dua dokter jiwa struktural, pihaknya juga menyiapkan 30 kamar inap bagi yang mampu.
"Saat ini, kamar yang ada sudah terpakai 30 persen oleh penderita kejiwaan dalam artian yang sebenarnya, tapi kalau caleg masih belum ada," katanya. (kompas.com)
"Sampai hari ini belum ada caleg stres yang masuk ke Menur (RSJ Menur Surabaya), tapi mudah-mudahan tidak ada ya," kata Direktur RSJ Menur, dr Hendro Riyanto, di Surabaya, Sabtu (17/4).
Ia mengemukakan hal itu menanggapi adanya isu tentang tiga caleg PDIP Kabupaten Mojokerto yang stres dan dirujuk ke RSJ Menur Surabaya, setelah sebelumnya dirawat di RSJ Sumber Porong, Lawang, Malang.
Menurut dia, caleg yang berkonsultasi ke RSJ Menur itu bukan berarti caleg yang gila, melainkan sebagai antisipasi agar tidak mengalami depresi berat yang menyebabkan penderitanya bisa gila bahkan bunuh diri.
"Ya jangan sampai ada caleg yang gila atau bunuh diri, karena itu kami berusaha membantu dengan konsultasi untuk melakukan langkah-langkah antisipasi sejak dini," katanya.
Ia menyebut tanda-tanda stres adalah gejala mudah cemas, sulit tidur, sesak napas, dan bahkan gatal-gatal tanpa sebab.
"Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena caleg langsung berjuang sendiri, bukan tinggal menerima keputusan parpol, karena itu potensi psikomatik dengan gejala-gejala seperti itu akan sangat tinggi akibat ambisi yang tidak terlaksana," katanya.
Selain konsultasi delapan dokter yang terdiri dari enam dokter jiwa fungsional dan dua dokter jiwa struktural, pihaknya juga menyiapkan 30 kamar inap bagi yang mampu.
"Saat ini, kamar yang ada sudah terpakai 30 persen oleh penderita kejiwaan dalam artian yang sebenarnya, tapi kalau caleg masih belum ada," katanya. (kompas.com)