Rabu, 22 April 2009

Anak Kelas IV SD Luncurkan Buku Puisi

Utomo Soconingrat, murid kelas IV SD Islam Al Fallah Jambi, tanggal 26 April mendatang meluncurkan buku kumpulan puisinya, Dua Pintu Kita, di Teater Arena Taman Budaya Jambi.

Buku yang diberi kata penutup oleh ahli sastra dari Universitas Jambi, Sudaryono, itu dinilai sebuah kejutan di dunia sastra. Karena dalam usia sangat muda, Utomo sudah bisa menghasilkan karya sastra yang layak dibaca, tidak saja untuk kalangan anak-anak, tetapi juga dewasa.

"Antologi puisi tunggal khusus anak-anak, diyakini masih terbilang langka. Imbas kelangkaan itu, sering kali tiap penerbitan puisi anak yang diterbitkan menjadi kontribusi sejarah perpuisian di tempat ia berada, mungkin juga di Indonesia," kata Sudaryono, yang juga seorang penyair, Rabu (22/4).

Selain pembacaan puisi dari Utomo Soconingrat, juga akan digelar musik anak-anak dari Mundulahin, Apresiasi Puisi Utomo Soconingrat dalam Lagu oleh Anton J Senda, serta Teater Musikal dari Teater Q Jambi yang mengambil salah satu puisi yang ada pada buku Utomo Soconingrat.

Menurut penyair EM Yogiswawa, antologi puisi Dua Pintu Kita karya Utomo Soconingrat ini bertujuan menyediakan sarana apresiasi—khususnya apresiasi puisi—untuk kalangan anak, dan tidak menutup kemungkinan diperuntukkan bagi orang dewasa. Masalahnya, pada puisi Utomo Soconingrat, kita senantiasa diajak memasuki dunia tanpa batas, dunia imajinasi yang penuh misteri.

Dunia yang pada awalnya penuh dengan rahasia, tetapi kemudian setelah pintu-pintu pemaknaan tersibak, maka terkuak pula misteri maknanya. Kita diajak memasuki dunia penyair dan puisi yang penuh kemungkinan.

Adalah aneh tetapi nyata ketika penyair melalui puisi-puisi yang digubahnya membuat kita takjub, terheran-heran, terpukau, terpesona, dan secara spontan menyatakan afirmasi: luar biasa.

"Pernyataan seperti ini relevan ditujukan pada puisi gubahan Utomo Soconingrat, penyair cilik dari Jambi," ungkapnya. (kompas.com)
◄ Newer Post Older Post ►