Aksi tinggalkan ruang sidang atau walkout sekitar 30 negara mewarnai konferensi anti rasisme PBB, saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berpidato.
Dalam pidatonya itu, Ahmadinejad menggambarkan Israel sebagai bangsa yang "benar-benar rasis".
Seketika itu juga, puluhan delegasi yang hadir berdiri dan meninggalkan ruang sidang.
Tak lama sebelumnya dua orang pengunjuk rasa yang mengenakan rambut palsu berwarna warni menyela pidato Presiden Iran itu.
Para delegasi yang tetap tinggal di dalam ruang sidang memberi sambutan meriah saat Ahmadinejad melanjutkan pidatonya.
Prancis mengatakan pidato Ahmadinejad adalah sebuah "pidato kebencian" dan delegasi Amerika mengatakan pidato itu sangat "keji".
Sebelumnya, sejumlah negara telah menyatakan memboikot pertemuan ini.
Reporter BBC Imogen Foulkes di Jenewa melaporkan, aksi "walkout" ini merupakan tamparan besar bagi PBB.
Padahal, PBB sangat berharap konferensi ini menjadi contoh sebuah langkah terbaik yang seharusnya dilakukan PBB, yaitu bersatu melawan ketidakadilan dunia.
Aksi "walkout" yang dilakukan delegasi dari setidaknya 30 negara ini terjadi hanya beberapa menit setelah pidato dimulai.
Sebagian besar delegasi menyatakan akan tetap berpartisipasi dalam konferensi, sedangkan delegasi Republik Ceko akhirnya memilih ikut memboikot.
Satu dari dua orang pengunjuk rasa yang dibawa dari ruang konferensi berhasil melemparkan sebuah hidung badut berwarna merah ke arah Presiden Iran sambil berteriak kepada Ahmadinejad "rasis, rasis".
Ahmadinejad, satu-satunya kepala negara yang menghadiri konferensi, mengatakan para imigran Yahudi dari Eropa dan Amerika dikirim ke Timur Tengah usai Perang Dunia II "untuk mendirikan sebuah pemerintahan rasis yang menduduki Palestina".
Kemudian Ahmadinejad melanjutkan "Dan sebagai balasan atas rasisme yang mengerikan di Eropa, mereka (Eropa dan Amerika) membantu mendirikan sebuah rezim yang sangat kejam dan rasis di Palestina."
"Segera setelah dia (Ahmadinejad) menyebut bangsa Yahudi dan Israel sebagai rasis, maka tak ada alasan bagi kami untuk tetap berada di dalam ruang sidang," kata Duta Besar Prancis Jean-Baptiste Mattei seperti dikutip Associated Press.
Duta besar Inggris, Peter Gooderham adalah salah satu yang meninggalkan ruang sidang.
"Sebuah retorika seperti ini tak memiliki tempat di manapun dalam sebuah konferensi PBB yang mebahas isu rasisme dan bagaimana cara kita menghadapinya," katanya kepada BBC Radio 4.
"Pernyataannya adalah sebuah tuduhan yang kami kutuk dan kami tak memiliki keraguan apapun pada titik ini untuk meninggalkan ruang sidang."
Amerika Serikat, Israel, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Polandia dan Selandia Baru memboikot konferensi yang digelar di Jenewa ini, sebagai protes atas kehadiran Ahmadinejad.
Di Jerusalem, Presiden Israel Shimon Peres menggambarkan pernyataan Ahmadinejad digambarkan sebagai sebuah "aib absolut".
Sebelumnya, pemerintah Israel juga telah memanggil pulang duta besarnya di Swiss. (BBC)
Dalam pidatonya itu, Ahmadinejad menggambarkan Israel sebagai bangsa yang "benar-benar rasis".
Seketika itu juga, puluhan delegasi yang hadir berdiri dan meninggalkan ruang sidang.
Tak lama sebelumnya dua orang pengunjuk rasa yang mengenakan rambut palsu berwarna warni menyela pidato Presiden Iran itu.
Para delegasi yang tetap tinggal di dalam ruang sidang memberi sambutan meriah saat Ahmadinejad melanjutkan pidatonya.
Prancis mengatakan pidato Ahmadinejad adalah sebuah "pidato kebencian" dan delegasi Amerika mengatakan pidato itu sangat "keji".
Sebelumnya, sejumlah negara telah menyatakan memboikot pertemuan ini.
Reporter BBC Imogen Foulkes di Jenewa melaporkan, aksi "walkout" ini merupakan tamparan besar bagi PBB.
Padahal, PBB sangat berharap konferensi ini menjadi contoh sebuah langkah terbaik yang seharusnya dilakukan PBB, yaitu bersatu melawan ketidakadilan dunia.
Aksi "walkout" yang dilakukan delegasi dari setidaknya 30 negara ini terjadi hanya beberapa menit setelah pidato dimulai.
Sebagian besar delegasi menyatakan akan tetap berpartisipasi dalam konferensi, sedangkan delegasi Republik Ceko akhirnya memilih ikut memboikot.
Satu dari dua orang pengunjuk rasa yang dibawa dari ruang konferensi berhasil melemparkan sebuah hidung badut berwarna merah ke arah Presiden Iran sambil berteriak kepada Ahmadinejad "rasis, rasis".
Ahmadinejad, satu-satunya kepala negara yang menghadiri konferensi, mengatakan para imigran Yahudi dari Eropa dan Amerika dikirim ke Timur Tengah usai Perang Dunia II "untuk mendirikan sebuah pemerintahan rasis yang menduduki Palestina".
Kemudian Ahmadinejad melanjutkan "Dan sebagai balasan atas rasisme yang mengerikan di Eropa, mereka (Eropa dan Amerika) membantu mendirikan sebuah rezim yang sangat kejam dan rasis di Palestina."
"Segera setelah dia (Ahmadinejad) menyebut bangsa Yahudi dan Israel sebagai rasis, maka tak ada alasan bagi kami untuk tetap berada di dalam ruang sidang," kata Duta Besar Prancis Jean-Baptiste Mattei seperti dikutip Associated Press.
Duta besar Inggris, Peter Gooderham adalah salah satu yang meninggalkan ruang sidang.
"Sebuah retorika seperti ini tak memiliki tempat di manapun dalam sebuah konferensi PBB yang mebahas isu rasisme dan bagaimana cara kita menghadapinya," katanya kepada BBC Radio 4.
"Pernyataannya adalah sebuah tuduhan yang kami kutuk dan kami tak memiliki keraguan apapun pada titik ini untuk meninggalkan ruang sidang."
Amerika Serikat, Israel, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Polandia dan Selandia Baru memboikot konferensi yang digelar di Jenewa ini, sebagai protes atas kehadiran Ahmadinejad.
Di Jerusalem, Presiden Israel Shimon Peres menggambarkan pernyataan Ahmadinejad digambarkan sebagai sebuah "aib absolut".
Sebelumnya, pemerintah Israel juga telah memanggil pulang duta besarnya di Swiss. (BBC)