Senin, 20 April 2009

Kedamaian, Cinta dan Pengertian Seorang Dedok

Barong adalah satu dari sekian ikon Bali yang memancarkan banyak makna. Simbol ini dapat mengekspresikan cinta-kasih, kedamaian, kebenaran, dan banyak lagi. Hal itulah yang kemudian “dipinjam” oleh I Made Arya Dwita Dedok, seniman bali telah memulai perjalanan berkeseniannya sejak ia masih sangat belia. Dalam karya-karya monoprint dan blockprint-nya Dedok banyak meminjam spirit yang terpancar dalam barong untuk menyampaikan pesan atau gagasannya. Spirit tersebut ia cangkokkan dalam figur-figur babi, gajah, macan atau pun manusia yang tergambar dalam kanvasnya. Karya-karya tersebut telah terpajang dalam pameran tunggalnya bertajuk “Peace, Love and Understanding” di Ganesha Gallery, Four Seasons, Jimbaran sejak 16 April hingga 11 Mei 2009.

Meski menampilkan symbol-simbol tradisional, guratan garis dan warna serta komposisinya terasa meloncat dari kurun ke kurun menyesuaikan dengan tema yang tengah diangkatnya. Ia seolah mampu menyelinap ke alam tradisional lalu kembali ke alam modern sembari membawa sesuatu yang kemudian dipadunya menjadi karya yang kuat.


Barangkali hal ini disebabkan karena Dedok memiliki banyak bakat dan telah bekerja secara simultan dalam beberapa bidang antara lain fotografi, desain grafis, seni grafis, seni lukis, dan kartun. Dan, pada semua bidang yang digelutinya tersebut ia menunjukkan kualitas yang yahud. Ia pernah memenangkan beberapa penghargaan dalam setiap bidang tersebut. Karena bakatnya itu tahun 2008 lalu Dedok memperoleh penghargaan bergengsi yakni the Freeman Foundation Art Fellowship di Vermont Studio Center, di Johnson, Amerika. Di situlah sebagian dari karya-karya yang dipamerkan di Jimbaran dihasilkan.
◄ Newer Post Older Post ►