Partai Golkar dan Partai Demokrat telah putus hubungan. Langkah ini dinilai sebagai upaya Ketua Umum Jusuf Kalla menyolidkan internal partai berlambang beringin.
"Ada pertarungan antara DPD provinsi dengan kekuatan lain yang menginginkan untuk tetap ke Demokrat. Ini juga terkait internal Golkar saat ini. Kalau tidak ada keputusan maka akan terjadi tarik menarik dukungan. Ini usaha JK untuk menyolidkan internal Golkar," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Arya.
Hal ini disampaikan dia usai diskusi di Rumah Makan Ny Suharti, Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2009).
Menurut dia, keputusan ada di tangan JK. "Hari ini hingga besok tergantung JK, bisa mensolidkan DPD provinsi atau tidak. Jika gagal skenarionya akan lain karena akan ada skenario lain dari kubu lain," ujarnya.
Alasan lain Golkar-PD pecah kongsi, kata Bima, kubu JK menangkap isyarat kuat bahwa kemungkinannya tipis PD untuk menggandeng JK.
Bima menilai ada 2 opsi yang dapat dilakukan Golkar. Pertama, menggagas koalisi dengan PDIP. Atau alternatif lain, membentuk baru.
"Tetapi kemungkinan yang kedua berat. Hanura, Gerindra sudah merapat ke PDIP. PKS, PAN, PKB, sudah ke Demokrat. Yang realistis JK ke PDIP tetapi ini sulit, siapa yang akan menjadi capresnya nanti," kata Bima. (detik.com)