Tiga jilid Alquran huruf Jawa koleksi perpustakaan Museum Radyapustaka Solo yang dipinjam oleh Museum Ronggowarsito dan sekarang berada di perpustakaan Masjid Jawa Tengah di Semarang, kini tengah diurus untuk dikembalikan ke Museum Radyapustaka.
"Dalam buku catatan itu ada tiga jilid Alquran huruf Jawa dipinjam oleh Museum Ranggowarsito dan setelah ditelusuri sekarang berada di perpustakaan Masjid Besar Jawa Tengah di Semarang," kata ketua Komite Radyapustaka Surakarta Winarso Kalinggo, di Solo, Kamis.
Menyinggung mengenai masalah 20 buah naskah kuno koleksi Museum Perpustakan Radyapustaka yang dikabarkan diduga hilang, ia mengatakan saat ini sedang dilakukan pencarian.
"Sebanyak 20 buah naskah kuno itu diketahui tidak ada di tempatnya, ketika petugas sedang melakukan penataan dan membersihkan buku-buku koleksi museum," katanya.
Ia mengatakan, saat ini naskah tersebut masih terus dicari. "Kami sedang menata buku-buku yang tidak beraturan itu dan sambil mencarinya barangkali terselip", jelasnya.
Kalinggo memperkirakan, naskah-naskah tersebut kemungkinan besar tidak diperjual belikan tetapi untuk koleksi pribadi.
Ke-20 naskah kuno yang diduga hilang tersebut adalah empat jilid Warna-Warni Sinjang, buku gambar Songsong Keraton, Kakawin Baratayudha, empat jilid buku Bausastra, Smaradahana, Primbon Mangka Prajan, Buku S’ong Ilahe’No, Jayalengkara Purwocarito, Panji Dadap, Serat Ambiyabahwi, Serat babad Purwo serta dua buah buku Wiwoho Jarwo.
"Buku S’Ong Ilahe’No merupakan buku tertua yang dibuat pada awal abad 19," kata Kalinggo.
Ia menambahkan, secara konkret pihak museum sampai saat ini belum membentuk tim khusus untuk menelusuri hilangnya naskah kuno tersebut. Tetapi pihak museum akan berusaha mengembalikan kembali naskah-naskah kuno itu.
Naskah kuno yang hilang tersebut berasal dari awal abad 19 hingga tahun 1800-an. Salah satu isi dari naskah kuno yang hilang yakni Warna-Warna Sinjang berisikan tentang motif-motif kuno batik dan proses pembuatannya.
Saat ini sebanyak 1.400-an naskah kuno tersimpan di perpustakaan Museum Radyapustaka baik naskah dalam bentuk tulisan Jawa kuno maupun cetakan. Sedangkan untuk keseluruhan naskah yang ada termasuk yang rusak sebanyak 2000-an naskah kuno.
"Ada yang tulisan carik atau huruf Jawa dan cetakan, termasuk naskah dalam daun lontar juga ada," ujar salah satu petugas perpustakaan, Kurnia Herniawati. (kompas.com)
"Dalam buku catatan itu ada tiga jilid Alquran huruf Jawa dipinjam oleh Museum Ranggowarsito dan setelah ditelusuri sekarang berada di perpustakaan Masjid Besar Jawa Tengah di Semarang," kata ketua Komite Radyapustaka Surakarta Winarso Kalinggo, di Solo, Kamis.
Menyinggung mengenai masalah 20 buah naskah kuno koleksi Museum Perpustakan Radyapustaka yang dikabarkan diduga hilang, ia mengatakan saat ini sedang dilakukan pencarian.
"Sebanyak 20 buah naskah kuno itu diketahui tidak ada di tempatnya, ketika petugas sedang melakukan penataan dan membersihkan buku-buku koleksi museum," katanya.
Ia mengatakan, saat ini naskah tersebut masih terus dicari. "Kami sedang menata buku-buku yang tidak beraturan itu dan sambil mencarinya barangkali terselip", jelasnya.
Kalinggo memperkirakan, naskah-naskah tersebut kemungkinan besar tidak diperjual belikan tetapi untuk koleksi pribadi.
Ke-20 naskah kuno yang diduga hilang tersebut adalah empat jilid Warna-Warni Sinjang, buku gambar Songsong Keraton, Kakawin Baratayudha, empat jilid buku Bausastra, Smaradahana, Primbon Mangka Prajan, Buku S’ong Ilahe’No, Jayalengkara Purwocarito, Panji Dadap, Serat Ambiyabahwi, Serat babad Purwo serta dua buah buku Wiwoho Jarwo.
"Buku S’Ong Ilahe’No merupakan buku tertua yang dibuat pada awal abad 19," kata Kalinggo.
Ia menambahkan, secara konkret pihak museum sampai saat ini belum membentuk tim khusus untuk menelusuri hilangnya naskah kuno tersebut. Tetapi pihak museum akan berusaha mengembalikan kembali naskah-naskah kuno itu.
Naskah kuno yang hilang tersebut berasal dari awal abad 19 hingga tahun 1800-an. Salah satu isi dari naskah kuno yang hilang yakni Warna-Warna Sinjang berisikan tentang motif-motif kuno batik dan proses pembuatannya.
Saat ini sebanyak 1.400-an naskah kuno tersimpan di perpustakaan Museum Radyapustaka baik naskah dalam bentuk tulisan Jawa kuno maupun cetakan. Sedangkan untuk keseluruhan naskah yang ada termasuk yang rusak sebanyak 2000-an naskah kuno.
"Ada yang tulisan carik atau huruf Jawa dan cetakan, termasuk naskah dalam daun lontar juga ada," ujar salah satu petugas perpustakaan, Kurnia Herniawati. (kompas.com)