Sabtu, 25 April 2009

Karna Emas Hilang, Ayah Penggal Kepala Anak Tiri

Entah setan apa yang merasuki Hd (47), warga Dusun Cikupa RT 20 RW 06 Desa Reksabaya Kecamatan Cimaragas. Hanya kesal kehilangan emas 13 gram dan uang Rp900 ribu, penjual baso tusuk itu tega membunuh anak tirinya, Agus Gustiaman di rumahnya sendiri.

Perbuatan tersangka terbilang sadis. Ia menghabisi putera kandung Teni itu dengan kapak. Agus yang sedang terlelap tidur di samping ibunya itu dihujami kapak besar hingga lehernya nyaris putus. Korban tewas seketika.

Peristiwa pembunuhan terhadap siswa kelas 4 SDN 1 Reksabaya Kecamatan Cimaragas itu dilatarbelakangi oleh kekesalan pelaku karena kehilangan uang Rp900 ribu dan emas 13 gram. Pelaku melampiaskan kekesalan itu dengan membunuh anak tirinya sendiri.

Ibu kandung korban Teni menjelaskan, agar uang dan emas itu ditemukan, tersangka sempat konsultasi ke seorang paranormal bernama Ibu Joko di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap.

"Menurut pengakuan Hd, barangnya yang hilang itu (uang dan emas) masih ada di sekitar rumah, nanti juga ketemu" jelas Teni menirukan ucapan tersangka Hd. "Setelah itu Hd terlihat sering murung dan melamun," lanjutnya.

Upaya lain pun dilakukan Hd agar bisa mendapatkan kembali uang dan emasnya itu. Tersangka membakar kemenyan di tiap sudut rumah. Tampaknya uang dan emas itu belum ditemukan hingga peristiwa tragis itu terjadi. Pada pukul 00.10 Hd terbangun dari tidurnya dan pergi ke belakang. Teni kira Hd mau buang air kecil karena itu kebiasaan jika bangun malam.

Tetapi, lanjut Teni, ternyata Hd malah membawa beliung (kapak besar) yang biasa dipakai membelah kayu bakar. "Sekilat saya melihat Hd menghujamkan beliung tersebut ke leher Agus yang tengah terlelap di kasur samping saya. Melihat itu saya teriak dan mencoba merebut beliung," jelasnya.

"Saya sempat rebutan beliung dengan Hd. akhirnya tetangga saya Nono datang menolong saya," terang teni dengan lirih. Akibat babatan kapak itu, leher Agus nyaris putus dan tewas seketika.
Nono mengaku saat masuk rumah, ia melihat Hd duduk termenung sambil mendekap anak kandungnya yang masih kecil. "Saya sempat tanya dinaonkeun atuh si Agus teh, Namun Hd tidak menjawab," katanya.

Setelah itu kemudian warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Cimaragas. Kemudian petugas dari Polsek Cimaragas segera tiba di TKP dan membawa Hd untuk diamankan di Polres Ciamis.
Secara terpisah, Kapolres Ciamis AKBP Drs Wibowo didampingi KBO Reskrim IPTU Subagja Sip membenarkan adanya pembunuhan yang dilakukan Hd terhadap anak tirinya, Agus Sutiaman (10).

Menurut Subagja, pelaku bukan hanya menghujamkan kapak ke leher, tapi juga ke dada korban dua kali berturut-turut. "Dan kini pelaku sudah diamankan di Mapolres Ciamis untuk diperiksa," tandas Iptu Subagja kepada Radar, kemarin.

Lanjut Subagja, tersangka kepada polisi mengaku membunuh anak tirinya karena gelap mata. Ia kesal kehilangan emas 13 gram dan uang Rp900 ribu. Dan kekesalan itu dilampiaskan dengan menghabisi anak tirinya sendiri.

Wakapolres Kompol Ari Wibowo menganggap perbuatan pelaku membunuh anak tirinya termasuk sadis. Karenanya, lanjut wakapolres, pihaknya akan kejiwaannya. Meski demikian, kata Subagja, jika dilihat dari kehidupan sehari-harinya, pelaku terlihat normal. Itu dibuktikan pekerjaan pelaku sebagai pedagang cilok keliling.

Untuk kepentingan pemeriksaan, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya kapak yang dipakai membunuh dan bercak darah di kasur. Tambah Waka, selama April ini, sudah terjadi dua kasus pembunuhan di Kecamatan Padaherang dan Cimaragas. "Kini kedua pelakunya masih proses pemeriksaan intensif dan belum dilimpahkan ke kejaksaan," tandas Wibowo. (kepritoday.com)
◄ Newer Post Older Post ►