"Saat Boediono Menko Perekonomian, boleh dikatakan yang namanya kebijakan keberpihakan dalam membangun kemandirian bangsa, belum dapat dirasakan oleh masyarakat bawah," ujar Ketua Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Palar Batubara di Jakarta, Jumat (15/5).
"Kita menghormati Boediono sebagai orang yang sangat bersih, dan yang mampu mengatur sistem keuangan kita, tapi jangan salah wapres itu adalah jabatan politik yang sifatnya makro yang bukan hanya berdasarkan matematika saja, tapi harus mampu menyerap aspirasi masyarakat yang sangat heterogen," ujar Palar.
Palar meyakini, bila Boediono menjadi wakil presiden, kemajuan ekonomi Indonesia tidak akan maksimal, khususnya dalam memberdayakan ekonomi rakyat dan membangun kemandirian bangsa atas kekuatan sendiri.
"Selain itu, seorang wapres sebagai pendamping presiden harus mampu mendorong dunia usaha yang didasarkan pengalaman dalam membangun usaha dalam negeri," ujarnya. (kompas.com)