"Mereka secara tertulis bersamaan mengajukan pengunduran dirinya pada 1 April 2009 kepada Bupati Garut, terdiri empat orang pejabat struktural serta dua pejabat fungsional," kata Asisten Bidang Administrasi Umum, Mlenik Maumeriadi, Kamis.
Mereka adalah Kabag Umum Dadi Jakariya (eselon III), dan tiga orang pejabat eselon IV masing-masing Kasubag TU Bandi Sobandi, Kasubag Urusan Dalam (Urdal) Dadan R Hidayat serta Kasubag Keuangan Ridwan.
Sedangkan dua pejabat fungsional yang mengundurkan diri bendahara Setda Ahman dan bendahara pembantu pengeluaran Dang Sani.
Pengunduran diri keenam pejabat tersebut juga menimbulkan kehebohan bagi para pegawai karena tidak mengetahui penyebabnya.
Wakil Bupati Garut Diky Candra ketika dihubungi juga mengemukakan sangat kaget atas pengunduran diri keenam pejabat tersebut. "Jika terdapat permasalahan apa pun diharapkan bisa dihadapi sebagai jembatan perekat keharmonisan hubungan kerja," katanya. Ia berjanji akan mencari solusi yang terbaik.
Selama ini hubungan berlangsung kondusif dan aman, kendati tetap akan mempelajari terjadinya peristiwa cukup mengejutkan, katanya.
Asisten Sekda (Asda) Bidang Administrasi Umum, Mlenik Maumeriadi, menegaskan tidak tahu persis pengunduran diri ketiga pejabat sejak 1 April 2009 tersebut sehingga masih menunggu keputusan Bupati sebagai unsur pimpinan tertinggi di lingkungannya.
Sementara itu, keenam pejabat yang telah mengundurkan diri dari jabatannya itu, ketika dikonfirmasi sedang tidak ada di ruang kerjanya. Sedangkan beberapa pejabat terkait di lingkungan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Garut, ketika dihubungi, tidak satu pun bersedia berkomentar. Banyak pegawai di lingkungan Pemkab dan Setda Garut heboh membicarakan peristiwa langka tersebut. (kompas.com)