Home
»
Berita
»
Hii... Biskuit di NTT Mengandung Silet & Beling
Ribuan dus biskuit bantuan pemerintah Arab Saudi melalui UN World Food Programme (WFP) yang disalurkan Care Internasional kepada siswa sekolah dasar penderita gizi buruk di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mengandung benda tajam yang membahayakan keselamatan.
Benda berbahaya yang ditemukan di dalam bungkusan biskuit tersebut berupa silet, beling, batu kerikil, jarum pentul dan anakan hecter. Ribuan dus biscuit tersebut disalurkan kepada ratusan sekolah dan Posyandu di 17 kecamatan. Meski tidak ada korban jiwa, amun sejumlah pihak mendesak agar aparat mengusut tuntas kasus ini.
"Beberapa barang bukti seperi silet, beling, jarum pentul dan biskuit telah diamankan. Proses penyelidikan sedang berlangsung," kata Kapolres Timor Tengah Utara AKBP Adi Wibowo melalui Kasat Reskrim Iptu Eko M Probo Cahyono kepada wartawan, Jumat (3/4).
Sedikitnya delapan dari ratusan sekolah dasar penerima bantuan telah melaporkan kasus ini kepada aparat kepolisian.
"Kami sudah lapor sejak akhir Maret lalu ke Polsek Insana, setelah beberapa siswa menemukan berbagai benda tajam di bungkus biskuit," kata Kepala SD Katolik Kiupukan I, Lazarus Tefa.
Pemerintah setempat telah meminta lembaga pemberi bantuan untuk segera menarik biskuit tersebut. Pihak sekolah mendesak WFP dan Care Internasional memberikan klarifikasi, mengapa bantuan tersebut mengandung benda tajam.
"Pisau silet dan beberapa benda tajam itu sangat berbahaya bagi keselamatan manusia. Berbagai jenis benda tajam itu ditemukan terselip diantara lempengan biscuit yang sudah dibagikan kepada siswa SD penderita gizi. Mereka nyaris menjadi korban sia-sia," lanjut Lazarus.
Sejumlah siswa yang menemukan benda tajam saat mengkonsumsi biskuit, mengaku kaget, karena saat menguyah, tiba-tiba lidah dan rongga mulut tersayat pisau silet. "Saya baru tahu ada silet dan beling didalam biskuit ketika mulut saya berdarah," kata salah seorang siswa.
Manager Proyek Rehabilitasi Gizi Care Internasional Kupang, Willem Leong, yang dihubungi berulang kali menolak memberikan penjelasan dengan alasan sedang tidak berada di tempat. (okezone.com)