Namun kebanyakan motor tersebut ditemukan dalam kondisi rusak karena sempat terendam air dan tertimbun lumpur. Menyadari hal tersebut, semenjak dua hari yang lalu Institut Kemandirian Dompet Duafa mendirikan posko servis sepeda motor gratis. Tak pelak, posko ini kemudian menjadi tempat favorit bagi para korban untuk memperbaiki sepeda motornya.
Posko itu memperkerjakan 15 montir yang dibuka mulai dari jam 08.00 hingga 18.00. "Ini salah satu bentuk kepedulian kami. Kebetulan kami punya keahlian untuk memperbaiki motor dan ini gratis tanpa dipungut biaya sedikit pun," ujar Isnadi Sukri (30), penanggung jawab posko tersebut.
Menurutnya, sejak posko tersebut dibuka, banyak warga yang berdatangan untuk membetulkan sepeda motor mereka. Namun, karena kondisi sepeda motornya sangat parah akibat terendam lumpur, jadi untuk satu motor perlu perbaikan selama satu hari penuh.
"Biasanya per hari kita selesaikan tiga motor, satu motor dikerjakan oleh lima montir," imbuhnya. "Jika memang ada komponen yang harus diganti, biasanya diakali dulu. Namun, kalau memang kami punya, pasti langsung diganti," ujarnya.
Posko tersebut akan dibuka sampai Sabtu (4/4), dan selanjutnya akan pindah ke tempat relokasi pengungsi di Gedung Kerta Mukti.
Selain memberikan pelayanan servis sepeda motor gratis, posko ini juga memberikan pelayanan servis ponsel secara cuma-cuma. Pelayanan cuma-cuma yang diberikan oleh posko tersebut ternyata sangat membantu para korban.
Hal ini yang dirasakan salah satu pengungsi, Odan Holil (50). Dengan wajah penuh harapan, dirinya setia melihat sepeda motor jenis bebek miliknya diperbaiki. "Cuma ini saja yang masih bisa diselamatkan, makanya saya sangat terbantu sekali dengan adanya pelayanan ini," ujarnya.
"Pelayanan seperti ini yang sangat dibutuhkan kami, bentuknya sangat kongkret, apalagi tidak dipungut biaya sedikit pun," kata warga RT 4 RW 8 Kampung Gintung itu. (kompas.com)