Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeinginan menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia pada forum Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di London.
Foto: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diterima oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di 10 Downing Street, 31 Maret 2009, London, Inggris.
Ketika berbicara dengan para wartawan di Grosvenor House Hotel JW Marriott, London, Selasa (31/3), Presiden mengatakan, kepala negara/pemerintahan yang menghadiri pertemuan G-20 di London pun memilih menggunakan bahasa negara mereka masing-masing, bukan bahasa Inggris.
"Angela Merkel (Kanselir Jerman) memakai bahasa Jerman, Sarkozy (Nikolas Sarkozy, Presiden Perancis) memakai bahasa Perancis," tutur Presiden.
Begitu pula, kata dia, Presiden Brasil Lula Da Silva menggunakan bahasa Portugis, Presiden Hu Jintao memakai Bahasa China, dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak memilih bahasa asal mereka masing-masing. "Namun, jika saya memakai bahasa Indonesia, mungkin hanya Presiden Obama yang mengerti," kata SBY dengan nada bercanda.
Presiden berada di London untuk mengikuti pertemuan G-20 yang dimulai pada Rabu (1/4) malam dengan resepsi oleh Ratu Elizabeth II dan jamuan makan malam oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.
Esok harinya, Presiden Yudhoyono menghadiri sarapan bersama dengan kepala negara/pemerintahan kelompok G-20 lalu mengikuti foto bersama. Presiden Yudhoyono dijadwalkan berpidato pada urutan ke-11 pada sesi utama Konferensi Tingkat Tinggi G-20.
Namun, karena Presiden dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 2 April pukul 11.00 waktu London, kemungkinan pidato Presiden akan dimajukan waktunya. (kompas.com)