Kamis, 15 Januari 2009

Kebun Raya Ekakarya

Kebun Raya Ekakarya terletak di sebelah barat obyek Wisata Bedugul. Kawasan ini merupakan sebuah komplek hutan suaka alam yang ditata sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah taman besar yang indah dan nyaman. Di kalangan masyarakat, Kebun Raya Ekakarya lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bedugul.

Kawasan ini terletak di wilayah desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Dari jalan raya Denpasar menuju Singaraja, kebun raya ini berada di kiri jalan dengan petunjuk besar dipajang di antara gapura masuk kawasan.

Tiket masuk untuk orang dewasa seharga Rp 7.500 ada di dua pintu masuk. Pintu kiri khusus pengguna mobil, sedangkan pintu kanan untuk pengguna sepeda motor. Perbedaan pintu masuk ini dilakukan karena mobil diperbolehkan masuk sedangkan motor tidak. Jadi jika membawa mobil, kamu lebih bisa menjangkau wilayah-wilayah terjauh di areal kebun raya ini.

Sebagai kebun raya, Kebun Raya Bedugul memiliki 16 ribu tanaman koleksi yang terdiri dari 1.500 jenis, 320 marga, dan 155 suku tumbuhan. Selain itu juga masih ada tumbuhan liar dan berbagai burung. Total luas Kebun Raya Bedugul 154,5 hektar dengan lansekap yang sangat bersahabat di ketinggian 1.250-1.400 di atas permukaan laut.

Hamparan rumputnya seperti menyelimuti permukaan tanah di antara rimbun pepohonan tinggi dan tanaman lainnya. Jangan ragu, seperti pengunjung lain yang duduk-duduk di rerumputan itu, kamu pun dapat duduk bahkan telentang tanpa perlu beralas tikar. Saat ini Kebun Raya Bedugul lebih banyak dikunjungi oleh keluarga-keluarga di akhir pekan. Sementara bapak dan ibu duduk ngobrol dihamparan rumput, anak-anak mereka bermain bola atau saling berkejaran.

Berkelilinglah menyusuri hutan. Kamu akan merasakan suasana yang sejuk dan menyegarkan. Lorong-lorong yang terbuat oleh barisan pohon-pohon akan membuatmu seolah berada di negeri khayalan.

Ada beberapa jalur yang bisa ditempuh. Oleh pengurus kebun raya, jalur tersebut dibagi menjadi lima yaitu Jalur Kuning, Jalur Ungu, Jalur Merah, Jalur Biru, dan Jalur Burung. Jalur Kuning merupakan jalur terusan dari jalur masuk di gerbang utama. Jalur ini melingkar dan nantinya akan berakhir kembali di pintu utama. Di jalur ini kamu akan menemui rimbun pohon cemara pandak yang tinggi menjulang. Pohon-pohon tersebut menjadi inang bagi tumbuhan lain seperti paku dan anggrek. Di jalur ini juga kamu akan melewati bunga bangkai, tanaman pandan, Pura Batu Meringgit, dan dua buah patung yaitu patung Rahwana Jatayu dan patung Kumbakarna Laga.

Jalur Ungu akan membawa kamu melewati berbagai koleksi tanaman anggrek liar di Indonesia dan koleksi kaktus. Ada ribuan jenis anggrek di sini. Sebagian anggrek itu berbunga sepanjang tahun dengan warna merah, jingga, ungu, dan oranye.

Pada Jalur Merah kita kamu bisa melihat bagaimana susunan rumah tradisional Bali yang unik. Rumah itu lengkap terdiri bangunan-bangunan kecil yang terpisah dalam satu kesatuan. Di jalur ini juga kamu bisa melihat tanaman tradisional yang digunakan masyarakat Bali sehari-hari seperti makanan, pakaian dan serat, obat, bumbu masak, bahan bangunan, mainan, hingga bahan upacara.

Menyusuri Jalur Merah kita akan mengelilingi taman tumbuhan paku. Di jalur ini terdapat berjenis tanaman paku seperti paku pohon, paku rane, paku sarang burung, paku belalai gajah, dan banyak lagi.

Jalur terakhir, Jalur Burung yang dirancang sedemikian rupa agar kamu bisa melihat burung-burung langsung di habitatnya.

◄ Newer Post Older Post ►