Selain angkul-angkul seragam, desa yang terletak sekitar lima kilometer di utara Bangli ini juga memiliki sejumlah adat dan tradisi unik lainnya. Salah satunya, pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih dari satu atau berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan menerapkan hidup monogami yakni hanya memiliki seorang istri.
Laki-laki Desa Penglipuran dididik untuk setia kepada satu pasangan saja. Di sini ada awig-awig (aturan adat) yang melarang para lelakinya untuk berpoligami. Jika melanggar, lelaki tersebut akan dikucilkan di sebuah tempat yang dikenal dengan nama Karang Memadu.
Akses
Desa Penglipuran terletak sekitar 45 kilometer arah timur laut Denpasar, atau sekitar 55 kilometer dari Kuta. Jalan ke arah desa ini cukup bagus. Kamu dapat mencapainya dengan kendaraan apa pun. Hanya saja kamu tak bisa membawa kendaraan bermotor di wilayah desa Penglipuran. Peraturan adat melarang kendaraan bermotor masuk ke wilayah desa ini. So, kamu harus berjalan kaki.